PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id – Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah dalam Press Releasenya hari Sabtu, 15 Januari, Pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat, melaporkan jika dibandingkan dengan update data mingguan sebelumnya tanggal 2 Januari 2022, pada minggu ini di 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah berada pada resiko rendah dan 4 Kabupaten tidak ada kasus/ tidak terdampak yaitu Kabupaten Lamandau, Seruyan, Gunung Mas, dan Kabupaten Barito Utara.
Kesimpulannya trend kasus penyebaran Covid-19 mengalami penurunan karena sudah tidak ada Kabupaten/Kota yang berada pada Zona ResikoTinggi dan kabar baiknya ada 4 Kabupaten yang berada di zona hijau yaitu Kabupaten Lamandau, Seruyan, Gunung Mas, dan Kabupaten Barito Utara. Tim berharap agar Kabupaten/Kota lainnya bisa menjadi zona hijau dengan prokes ketat yang sudah diterap kan selama ini.
Berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 Pusat pada hari Minggu, 9 januari 2022, dilaporkan hasil penilaian resiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19, Provinsi Kalimantan Tengah berada pada resiko rendah dengan skor 2,86 untuk kasus terdampak. Hal tersbeut sebagaimana disampaikan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah melalui Press Release, Sabtu, 15 Januari, Pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah menyampaikan Hasil Kategorisasi Risiko Kenaikan Kasus berdasarkan Rilis Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 Pusat pada tanggal 9 Januari 2022 yaitu setiap indikator (indikator epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.
Selain itu terkait perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada hari Minggu Tanggal 15 Januari 2022, Pukul 15.00 WIB, kasus konfirmasi positif di kalimantan Tengah ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Kabupaten Sukamara, sehingga dari semula sebanyak 46.729 orang menjadi 46.730 orang. Pasien sembuh ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Kabupaten Kapuas, sehingga dari semula 45.132 orang menjadi 45.133 orang. Sedangkan pasien dalam perawatan tidak ada penambahan, sehingga tetap menjadi 7 orang. Untuk kasus meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap menjadi 1.590 orang dengan tingkat kematiannya (CFR) 3,4 %. (red)