PANGKALAN BUN, borneodaily.co.id — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat sejak dua pekan terakhir menyebabkan banjir di 31 desa/kelurahan yang tersebar di lima kecamatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, kalteng.
Sebagian fasilitas umum seperti kesehatan, tempat ibadah, gedung Pemerintah, jalan/jembatan, rumah serta pendidikan mengalami gangguan akibat terdampak banjir.
Seperti halnya dengan SMK Negeri 4 Pangkalan Bun yang berada di Kelurahan Mendawai Seberang. Sebagaimana diketahui, sekolah tersebut berada di daerah rawa dengan struktur bangunan menggunakan tongkat/bangunan panggung, dimana mayoritas pelajar berasal dari Kelurahan Mendawai Seberang yang rumah mereka pun turut terdampak banjir.
Kepala Dinas Pendidikan Prov Kalteng, HA. Syaifudi mengatakan, setelah banjir terjadi, sekolah ikut terendam. Untuk kedalaman airnya, jika diukur dari tanah maka tinggi air sampai dada orang dewasa dan jika diukur dari lantai sekolah maka tinggi air sampai punggung.
Kadisdik Kalteng menjelaskan sampai saat ini sudah dua minggu lebih tidak ada aktivitas pembelajaran di SMK Negeri 4 Pangkalan Bun.
“Proses belajar mengajar jelas tidak bisa dilakukan karena anak-anak terdampak kebanyakan warga Mendawai Seberang yang rumahnya turut terendam banjir,” tutur Syaifudi saat mendampingi Gubernur Kalteng meninjau banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (29/10/2022).
Syaifudi menambahkan, pihaknya sudah menyusun program agar bisa menyusul ketinggalan pembelajaran.
“Nanti akan dilakukan program penambahan jam belajar serta pemberian tugas mandiri. Tugas mandiri tidak dipaksakan, paling nanti akan kita tanyakan refleksi dari bencana banjir, apa yang bisa diambil hikmahnya,” jelas Kadisdik.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa tanggung jawab sebagai pengelola pendidikan, pihaknya akan berusaha agar materi-materi yang disampaikan bisa dituntaskan dan diterima oleh para pelajar.
Terakhir disampaikan, tugas Dinas Pendidikan sebagai satuan pendidikan tetap mengingatkan Kepala Sekolah melakukan sosialisasi mitigasi bersama.
“Upaya kita tetap ingatkan pihak sekolah agar hati-hati. Tetap mitigasi bencana dipahami dengan baik. Saat banjir dan pasca banjir agar menjaga kesehatan, saat banjir hati-hati karena banyak hewan berbisa serta tetap menjaga kebersihan dari sampah”, pungkasnya. (red)