PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Kalteng, menerima Kunjungan Kerja (kunker) Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (8/2). Kunker tersebut dalam rangka studi komparasi Lembaga Pelatihan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan, dan disambut secara langsung oleh Kepala BPSDM Prov. Kalteng, Sri Widanarni beserta jajaran Pejabat Widyaiswara, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas BPSDM, di Aula utama BPSDM Prov. Kalteng, Jl. AIS Nasution 02, Palangka Raya.
Kepala BPSDM Prov. Kalteng menyambut dan mengapresiasi kunjungan Komisi I yang diwakili oleh H. Suripno Sumas dan Hj. Hariyatie, dan didampingi Kabid Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan BPSDM Prov. Kalsel, Muhammad Aminuddin. Apresiasi diberikan mengingat Lembaga BPSDM Kalsel sudah lebih maju dalam program, ketersediaan anggaran dan kompetensi SDM aparatur baik Kuantitas maupun kualitasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BPSDM Prov. Kalteng memaparkan tentang capaian program kegiatan tahun 2021 dan rencana kerja program tahun 2022, serta keberhasilan yang sudah diraih pihaknya selama ini, walaupun banyak tantangan dan kendala mengingat situasi pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran dalam pengembangan kompetensi aparatur di Kalimantan Tengah.
Keberhasilan BPSDM Prov. Kalteng di tengah pandemi covid-19 antara lain:
1). Meraih bintang I sebagai Lembaga Pelatihan Terakreditasi
2). Akreditasi A untuk Penyelenggara Pelatihan PKA
3). Meraih peringkat II Lembaga Publik yang informatif
4). Penghargaan mitra bakti husada K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Kementerian Kesehatan
5). Mendapat Akreditasi B untuk penyelenggara diklat penanggulangan bencana
6). Menjadi Lembaga Tempat Uji Kompetensi (TUK) PBJ
Pada tahun 2021 lalu, dalam melaksanakan program pelatihan, BPSDM Prov. Kalteng mengacu pada PP 11 Tahun 2017 dan perubahan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang manajemen PNS serta Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021, bahwa pelaksanaan Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS dengan Blended Learning dan metode pelatihan secara daring/online dengan menggunakan aplikasi LMS (Learning Management System) LAN RI, yang mengandalkan ketersediaan jaringan Internet. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak tantangan yang dihadapi mengingat tersebarnya peserta Latsar di kabupaten/kota, namun semuanya dapat diatasi dan seluruh peserta LATSAR berhasil tepat waktu mengikuti pelatihan tersebut. (red)