PALANGKA RAYA, borneodaily.co.id – Sampai saat ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus berupaya melakukan restorasi gambut dan percepatan rehabilitasi mangrove. BRGM juga memperhatikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat gambut dan mangrove.
Hal itu dikatakan Asisten Administrasi Umum (Adum) Sri Suwanto saat membuka secara resmi Kick Off Inkubasi Bisnis Prov. Kalteng, bertempat di Hotel Best Western Batang Garing (20/10/2022).
“Pemerintah Pusat melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lahan Gambut dengan kegiatan Restorasi Gambut di Prov. Kalteng, sejak berdirinya Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (RI) pada tahun 2016 sangat membantu dalam pemulihan gambut yang sudah rusak,” ucap Sri saat menyampaikan sambutan tertulis Sekretaris Daerah Prov. Kalteng selaku Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah Prov. Kalteng Nuryakin.
Sri Suwanto mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan BRGM khususnya Kedeputian Pemberdayaan Masyarakat BRGM, yang telah menyelenggarakan kegiatan Kick Off Inkubasi Bisnis Prov. Kalteng. Diharapkan melalui kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk pembinaan, pendampingan, dan pengembangan usaha sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kalteng khususnya Kelompok Masyarakat (pokmas-pokmas) yang telah menerima bantuan revitalisasi ekonomi supaya terus berkembang, sukses, mandiri dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana dan pembelajaran yang baik untuk kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kalteng, sebagai peningkatan upaya revitalisasi ekonomi masyarakat Prov. Kalteng,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Kelompok Kerja Pengembangan dan Pemasaran Produk Mangrove BRGM RI Musyafa Ahmad dalam gambaran kegiatan hari ini menyampaikan BRGM dan juga Satker tugas pembantuan dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kalteng, dalam melakukan restorasi gambut ada tiga kegiatan utama (3R) yang kepanjangan dari rewetting, revegetation, dan revitalization. Rewetting adalah pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal, pembangunan sumur bor dan upaya lain yang mendorong basahnya lahan gambut. Sementara revegetation adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman dan regerenasi alami. Sedangkan revitalization adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, perikanan dan ekowisata.
“Kick off ini untuk kelompok masyarakat yang pada tahun-tahun sebelumnya pernah menerima program revitalisasi ekonomi dari BRGM,” katanya.
Turut hadir Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua, Kepala Sub Kelompok Kerja Restorasi Gambut Prov. Kalteng serta Anggota Tim Restorasi Gambut Daerah Prov. Kalteng. (red)