PALANGKA RAYA, Borneodaily.co.id – Dalam suasana santai yang dibalut dengan penuh rasa keakraban, Komandan Korem 102/Pjg, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, SE, MM, kembali menggelar acara rutin Ngopi Bareng bersama rekan-rekan mitra Hubungan Antar Lembaga dan insan pers di pendopo rumah dinas Danrem, Jl. A. Yani, Palangka Raya, pada Selasa malam (13/9/22).
Pada kesempatan tersebut, usai acara Ngopi Bareng, Danrem 102 Panju Panjung Yudianto Putrajaya, ketika diminta tanggapan oleh awak media terkait ramainya perbincangan di media sosial tentang adanya orang yang menyebutkan tidak harmonis antara Panglima TNI dan Kasad, kemudian muncul pendapat dan curahan hati dari para prajurit, ini merupakan reaksi dan hal yang wajar.
Pasalnya, lanjut Danrem, Panglima TNI merupakan yang kita semua banggakan, dan dihormati, termasuk juga Bapak Kasad, adalah kebanggaan kita semua masyarakat Indonesia, dan menjadi marwah TNI itu sendiri.
Oleh karena itu, Danrem menyayangkan ucapan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon pada saat Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pekan lalu. Danrem menyebut, ucapan Effendi Simbolon tersebut seakan-akan Panglima TNI mendapat hal yang tidak nyaman bagi prajurit yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Danrem meminta hal ini harus diluruskan. Sehingga gejolak di prajurit, soliditas dan satu komando, ini bisa terjaga dan terpelihara, demi tegaknya NKRI.
“Saya menyayangkan hal ini terjadi. Saya berharap, supaya diluruskan, dan introspeksi diri, saling menghormati satu dengan yang lain, antara institusi yang satu dengan yang lainnya. Bangsa ini butuh persatuan untuk kemajuan bangsa,”tegas Danrem.
Pada kesempatan itu, Danrem menyampaikan salam hormat untuk seluruh masyarakat Indonesia. Terkhusus para prajurit agar bisa tetap terpelihara jiwa corsa soliditas TNI AD, AL, dan AU beserta komponen bangsa lainnya, untuk tegaknya bangsa dan negara. Danrem meminta semua pihak satu frekuensi dalam menciptakan stabilitas keamanan nasional.
Selanjutnya Ketua IJTI Kalteng, H. Tantawi Jauhari menyampaikan hal yang senada, bahwa TNI adalah organisasi yang menjiwai dan dijiwai kerakyatan.
“TNI adalah alat dan pemersatu bangsa. Itu perlu diingat. TNI adalah alat pertahanan negara. Sehingga saya menyayangkan kalau ada yang berkomentar negative terhadap TNI secara institusi maupun kepada Panglima TNI atau Kasad, apalagi kalau ucapan tersebut keluar dari seorang anggota DPR-RI yang terhormat,”tandasnya.
Ketua IJTI meminta media dan semua pihak untuk satu frekuensi dalam situasi seperti ini. Karena kebersamaan dan gotong royong adalah kunci.
Selain Danrem 102 Panju Panjung, tampak hadir dalam acara Ngopi Bareng tersebut, Kasrem 102/Pjg, para Kasi Kasrem, para Dan/Ka Balak Aju, Presiden Gerdayak Indonesia, Ketua IJTI Kalteng, PWI Kalteng, Kepsta RRI, Direktur Utama Dayak TV, Kasi Berita TVRI Kalteng, dan para wartawan dari berbagai media. Tim