PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id — Bertempat di ruang kerjanya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Prov. KaltengH Darliansjah didampingi Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (Kabid KP) Zur Rawdoh menerima kunjungan Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Dendi Sutiadi dan Polisi Kehutanan BKSDA Kalteng Imam Mukharom, Rabu (27/7). Kunjungan ini dalam rangka menyinergikan kegiatan di wilayah konservasi perairan terutama yang berada di Tanjung Keluang Kotawaringin Barat.
Pada kesempatan ini, Dendi Sutiadi menyampaikan harapannya untuk berkolaborasi dengan Pemprov. Kalteng melalui Dislutkan dalam menjaga Daerah Konservasi. “Salah satu permasalahan saat ini adalah adanya persepsi masyarakat di sekitar wilayah konservasi bahwa kegiatan konservasi ini bukan merupakan tanggung jawab Pemerintah saja, namun dalam menjaga kelestarian wilayah konservasi dan habitatnya juga merupakan tanggung jawab kita bersama sehingga kami berharap kita dapat melakukan kerja sama dan berkolaborasi dalam penanganan kegiatan di wilayah konservasi, khususnya yang berada di wilayah Pangkalan Bun,” terang Dendi.
Hal tersebut disambut baik oleh Kadislutkan Prov. Kalteng Darliansjah. Ia menyampaikan bahwa perlu adanya pemberdayaan masyarakat melalui revitalisasi Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) yang ada atau membentuk KOMPAK baru dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, karang taruna, dan masyarakat yang memiliki komitmen serta kepedulian pada lingkungan khususnya kegiatan konservasi. Selain itu, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, maka perlu dilakukan diversifikasi usaha di sekitar wilayah konservasi sehingga dapat menarik minat masyarakat dalam menjaga kelestarian wilayah konservasi ini.
“Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan bersama-sama yaitu dengan melakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang pentingnya lingkungan pesisir laut termasuk biota yang ada di dalamnya seperti penyu dan biota lain yang dilindungi seperti mangrove dan pandan laut,” tambahnya.
Dalam rangka menjaga kelestarian penyu, Darliansjah menyebutkan bahwa pihaknya mendukung adanya terobosan pembangunan inkubator. Inkubator ini merupakan salah satu cara menjaga kelestarian penyu dan membantu kelangsungan hidup anak penyu.
“Untuk itu perlu segera disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan BKSDA sehingga kolaborasi ini dapat lebih diperkuat terutama di sektor kelautan dan perikanan,” tutup Darliansjah. (red)