JAKARTA. Borneodaily.co.id – Ketua Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Drs. Mabroer M.S mengatakan dalam waktu segera akan dibangun Database berbasis Infokom MUI di seluruh Indonesia. ‘’Selain itu dalam jangka pendek kita juga akan meminta pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat MUI untuk membangun PT atau Perusahaan yang bergerak di bidang media, mengingat banyaknya desakan dari beberapa peserta Infokom di daerah untuk mencetak kader-kader jurnalistik Infokom MUI yang bersertifikasi Dewan Pers,’’ ungkap Mabroer kepada media ini, usai membuka Konsolidasi Nasional Infokom MUI Tahun 2022, di Aula Lantai 3 Pusdiklat Kementrian Ketenagakerjaan, Jakarta Timur, Jum’at (16/9) sore.
Dikatakan Mabroer, media-media mainstream diseluruh jaringan diseluruh jaringan media MUI, baik di pusat maupun di daerah akan kita kita konsolidasikan, baik dari sisi tata kelola manajemen redaksinya maupun manajemen lain nya. Sedangkan untuk masalah tata keuangan dan lain-lainnya nanti akan kita berikan otonom bagi masing-masing daerah.
‘’Yang tidak kalah pentingnya adalah pada Kongres Mujahid Digital dan Konsolidasi Nasional Infokom MUI ini banyak yang menjadi harapan kita, diantaranya kita akan membuat semacam aturan sesuai dengan kode etik tentang bagaimana bermasyarakat di dunia digital,’’ tandas Mabroer.
Dipaparkan Mabroer, disatu sisi bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat santun dan beradab, namun disisi lain begitu masuk dalam dunia digital Indonesia diekanl sebagai salah negara terbesar yang tidak punya sopan santun.
‘’Jadi jika mengatakan kejelakan orang lain seenaknya di Indonesia sangat gampang, ini sangat memprihatinkan bagi MUI. Oleh karena itu MUI melalui Infokom memiliki tanggungjawab besar untuk ikut membangun harmoni kehidupan di dunia digital agar supaya tata kehidupan yang harmonis di dunia nyata bisa kita bawa hijrah ke dunia digital, dengan harapan jangan sampai dunia digital dapat memisahkan dunia antara yang satu dengan yang lain, dan harus kita ambil yang positifnya pada dunia digital,’’ pungkas Mabroer. (red)