PALANGKA RAYA, borneodaily.co.id-Masuknya virus Corona varian baru dari India atau yang dikenal dengan B.1.617 membuat sejumlah pihak khawatir terlebih dengan adanya kabar keganasan virus ini yang menyebar lebih cepat dengan tingkat kematian yang tinggi.
Meski demikian, masyarakat di Kalimantan Tengah diminta tidak perlu khawatir karena virus varian baru ini bisa dicegah dengan protokol kesehatan (Prokes).
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul menyampaikan sampai saat ini Protokol Kesehatan (Prokes) masih sangat efektif mengatasi penyebaran varian baru ini, kemudian tata laksana penyakitnya juga sama. “Masyarakat hanya perlu memastikan menjalankan Prokes dengan baik dan benar, tidak menyentuh wajah jika tidak yakin tangannya bersih.” Kata Suyuti di Palangka Raya, kemarin.
Untuk mengetahui penyebaran virus varian baru tersebut, Dinkes juga sudah mengirim enam sample dari Kotawaringin Timur (Kotim), Kapuas, Kotawaringin Barat (Kobar) yang dikirim Dinkes Provinsi Kalteng ke laboratorium Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, dan hasilnya belum keluar.
Terpisah Ketua Cabang Perkumpulan ahli epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina SKM MKes menyampaikan, kecepatan penularan Covid-19 di Kalteng cukup tinggi pada Februari-Maret terutama di Palangka Raya. Kemudian angka kematian juga tidak kunjung turun malah bertambah naik, salah satu penyebabnya diperkirakan varian baru B.1.617, Covid-19.
Sementara itu, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo juga mengajak masyarakat jangan panik dan tetap taat prokes.
Selain itu, tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Pulpis juga terus melakukan pengawasan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) serta tidak panik dengan bersama-sama mewaspadai virus varian baru covid-19.
”Virus varian baru tidak perlu menjadi hal yang menakutkan, namun disikapi untuk terus waspada. Yang sangat diperlukan, satu – satunya cara adalah sama halnya dengan antisipasi mencegah penularan covid-19 yakni menjaga prokes wajib dilakukan dimanapun berada,” kata Edy.
Edy menyadari, mobilitas masyarakat Pulang Pisau terjadi juga di wilayah Kabupaten lain, sehingga arus pembauran tersebut tidak bisa dibendung dan akan terjadi pertemuan-pertemuan antarmasyarakat, namun yang penting bagaimana upaya bersama dalam melakukan pengawasan dan penegakan disiplin perbub tentang yustisi.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya dari Komisi B Yudhi Karlianto Manan meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Palangka Raya bahu-membahu mengantisipasi adanya potensi ledakan kasus Covid-19 pascalibur lebaran 1442 H ini.
“Selama pandemi ini, kita dituntut untuk tetap dirumah dan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan 3 M. Masih adanya beberapa pihak yang membandel tetap melanggar prokes bahkan melakukan perjalanan ke daerah lain yang sebarannya masih tinggi, kita khawatirkan akan membawanya ke kota kita. Ini yang harus diantisipasi,” katanya.
Menurut Yudhi, tidak ada salahnya jika upaya untuk menekan angka sebaran bahkan memutus mata rantai sebaran Covid-19 dilakukan tidak hanya oleh pemerintah melalui tim satgas atau pihak terkait lainnya, namun juga mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Selain akan menekan angka sebaran Covid-19 di ibu kota Provinsi Kalteng, hal itu juga diyakininya akan turut mengantisipasi menyebarnya virus varian baru Covid-19 B.1.617 yang sebelumnya telah tercatat menginfeksi sejumlah orang di Bumi Tambun Bungai.
Sekadar diketahui, virus corona varian baru, yaitu B1617. telah menyebabkan penambahan lebih dari 300.000 kasus per harinya di India, dan telah menghilangkan nyawa ribuan orang, hingga menyebabkan sektor kesehatan di negara tersebut benar-benar terancam.
Virus corona, varian B1617 sudah termasuk mutasi yang membahayakan dan pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020 silam.
Beberapa varian yang mesti mendapatkan perhatian lebih saat telah bermutasi karena berpotensi untuk
mudah untuk ditularkan dibandingkan dengan jenis (strain) aslinya, menghasilkan efek samping atau dampak yang lebih parah dibandingkan virus aslinya, dapat meloloskan diri dari kekebalan, seperti vaksin atau sistem imun yang terbentuk dari infeksi Covid-19 sebelumnya. ***