PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id – Kementerian Pertanian akan mengalokasikan anggaran sebesar 9,4% atau senilai Rp1,4 Triliun dari total anggaran Kementerian Pertanian tahun 2021 dialokasikan ke Kalteng.
Hal ini diungkapkan Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Bambang dalam Rapat Terbatas Dalam Rangka Koordinasi Pengawalan Program Kementerian Pertanian RI di Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (05/02/2021).
Bambang menuturkan bahwa peran Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian adalah menjaga Quality Assurance, yaitu bagaimana penyelenggaraan program proyek di lingkup Kementerian Pertanian dijamin semuanya dilaksanakan dengan tata kelola yang baik.
“Mengawal petani dan masyarakat kita untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan baik itu sebenarnya tujuan hakiki dari layanan Inspektorat Jenderal sebagai motor penggerak sistem pengendalian internal pemerintah. Yaitu mengawal semuanya agar terlaksana dengan baik dan bebas korupsi,” katanya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa betapa besar alokasi anggaran Kementerian Pertanian untuk Kalteng yang terutama ditujukan untuk membangun food estate, yaitu sebesar 9,4% atau senilai 1,4 Triliun dari total anggaran Kementerian Pertanian tahun 2021 dialokasikan ke Kalteng.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Gubernur dan seluruh jajaran yang memberikan perhatian begitu besar terhadap pertanian di daerah ini, sehingga mendapatkan respon dari pemerintah pusat, terutama dari Presiden dan Menteri Pertanian untuk mengalokasikan anggaran khusus bagi pengembangan food estate di Kalteng ini,” bebernya.
Disampaikan pula, diharapkan nantinya Kalteng bisa menjadi contoh nasional, bahkan dunia. Oleh karena itu, kepada Gubernur dan seluruh jajarannya, terutama masyarakat di Kalteng bisa merasakan dengan tulus bahwa kegiatan ini adalah kegiatan milik daerah, karena subjek yang paling menentukan adalah masyarakat dengan dikawal oleh Pemda Kalimantan Tengah.
“Saya berharap dukungan dari semuanya, terutama dari Gubernur dan seluruh jajarannya untuk mengawal food estate ini. Sehingga food estate kelak menjadi contoh konkret dari terbangunnya pertanian yang maju, mandiri, modern serta bisa direplikasi di berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan menjadi contoh dan panutan dunia,” ujar Irjen Kementan.
Selanjutnya, Gubernur Kalimantan Tengah dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Fahrizal Fitri mengungkapkan perkembangan terkini dari rencana tanam lokasi eksisting untuk pengembangan food estate seluas 30.000 ha yang mulai dilaksanakan tahun 2020, yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, areal eksisting seluas 10.000 ha, telah dilaksanakan olah tanah seluas 9.837 ha dan yang sudah tanam seluas 8.838 ha. Kemudian, di Kabupaten Kapuas, areal eksisting seluas 20.000 ha, telah dilaksanakan olah tanah seluas 19.669,5 ha dan yang sudah tanam seluas 9.900 ha.
Pada sebagian wilayah masih belum seluruhnya dapat dilaksanakan penanaman, dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi, yang mengakibat genangan air yang cukup tinggi. Lalu di areal lahan yang sudah ditanam periode Oktober 2020, saat ini sudah siap dipanen dan diperkirakan puncak panen pada minggu kedua hingga minggu ketiga bulan Februari 2021.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas perhatian yang diberikan bagi pembangunan food estate.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan bagi Kalteng berupa anggaran kurang lebih sebesar 9,4% dari total anggaran Kementerian Pertanian. Hal ini merupakan dukungan besar bagi kami agar program food estate ini dapat berhasil dan nantinya akan mensejahterakan masyarakat Kalimantan Tengah khususnya dan secara umum masyarakat Indonesia,” pungkas Gubernur Kalteng. (BA/red)