BUNTOK, borneodaily.co.id — Harga jual rotan mentah di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) semakin turun drastis, hingga berada di kisaran harga jual sebesar Rp240 ribu hingga Rp260 ribu per kilogram.
Salah satu petani rotan di Desa Baru Kecamatan Dusun Selatan, Aspirin, kepada Borneodaily.co.id, Kamis 28 Juli 2022 mengatakan. Hal menjadi keluhan bagi para petani rotan yang ada di daerah ini yang mana dengan menurun harga jual rotan mentah ini sangat berimbas terhadap pendapatan mereka.
“Turunnya harga jual rotan tersebut terjadi sejak enam bulan ini, tentunya sangat berdampak terhadap petani rotan. Sebab kisaran harga jual sebesar Rp. 240 ribu hingga Rp260 ribu per kilogram tersebut, merupakan harga beli dari pengepul,” ucapnya.
Karena pihak pengepul juga bergantung, pada harga beli dari pihak pembeli dari luar daerah. Apabila permintaan rotan meningkat, tentunya harga jualnya ikut naik dan begitu juga sebaliknya, apabila permintaan sepi harga jualpun juga turun.
“Yang jelas, kita tidak mengetahui dengan pasti apa penyebab hingga harga jual rotan mentah, semakin turun drastis,” ungkap Aspirin.
Sementara itu salah satu pengusaha rotan di Desa Baru, Supianor menyebutkan, walaupun dengan kondisi harga jula rotan yang semakin turun, dirinya tetap berupaya membeli rotan hasil panen dari petani rotan.
“Kita juga perlu biaya sehari-hari. Begitu juga sebaliknya para petani rotanpun juga perlu biaya kebutuhan sehari-hari. Kalau tidak kerja kami semua mau makan apa,” tuturnya.
Dengan harga jual rotan mentah yang merata di Kabupaten Barito Selatan, dirinya juga tidak mungkin membeli rotan begitu banyak dengan kondisi seperti saat ini. Pasalnya, jika terlalu lama disimpan maka menyebabkan penyusutan yang berimbas kualitas rotan menurun.
“Sehingga harga jula rotanpun nantinya semakin turun sangat drastic, dan kita tidak ingin terjadi. Maka untuk menyikapinya kita membeli seukur permintaan dari pembeli luar daerah,”jelasnya.
Apabila harga jual rotan ini, semakin turun atau terus berkelanjutan dikhawatirkan sektor rotan akan semakin terpuruk dan imbasnya sangat besar terhadap petani rotan serta pelaku bisnis rotan.
Supianor berharap, semoga saja keadaan ini kembali normal. Sehingga petani rotan bisa mendapatkan penghasilan yang sesuai, karena kebutuhan hidup sehari-haripun semakin meningkat.
“Semua itu tentunya, diiringi dengan adanya perhatian dari Pemda dan DPRD Barsel untuk bersama-sama mencari solusi terbaik, agar harga jual rotan kembali membaik,” pungkasnya.(Rul)