PALANGKA RAYA, Borneodaily.co.id – Rasio desa berlistrik di Kalimantan Tengah saat ini baru 87,52 persen. Artinya ada 370 desa dari 1.571 desa di Kalimantan Tengah, belum menikmati listrik.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, bahwa terkait kelistrikan tidak bisa berharap dan hanya menunggu program nasional untuk menuntaskan permasalahan listrik di Kalimantan Tengah. Harus ada upaya-upaya terobosan yang dilakukan sambil program nasional berjalan.
Untuk itu Gubernur Sugainto Sabran menggagas program “Kalteng Menyala” untuk pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh desa melalui pembangunan listrik menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pada tahun 2024 ini, telah disediakan Anggaran sebesar Rp432 milyar untuk hibah PLTS kepada 45 ribu lebih rumah tangga di Kalimantan Tengah, yang tersebar di 13 kabupaten.
Bagian dari program ini pula, Pemprov Kalteng akan membantu pemasangan baru listrik PLN untuk keluarga tidak mampu. Tahun ini telah diprogramkan untuk pemasangan baru bagi 5.500 rumah tangga yang belum menerima akses PLN, yang dikategorikan keluarga tidak mampu. Pasang baru listrik PLN ini untuk daya 900 watt, 3 titik lampu, dan token Rp200 ribu.
“Program Kalteng Menyala, akhir 2024, semua desa di Kalimantan Tengah menikmati listrik, dan semoga mampu meningkatkan produktivitas masyarakat untuk kesejahteraan keluarga,” ucap Sugianto Sabran. (red)