PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian selama 2 tahun ini yakni masa pandemi Covid-19 mampu menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya PDB di sektor pertanian yang pertumbuhanya tumbuh positif pada triwulan II 2020 yakni 16,4 persen, dibandingkan dengan sektor lainnya. “Kinerja sektor pertanian pun ditunjukan tidak ada impor beras dalam 2 tahun terakhir ini. Dan kita tahun ini punya surplus beras 9 juta ton. Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian ke depannya kami butuh pengawalan dari kepolisian,” ucap Syahrul Yasin Limpo saat membuka acara Gebyar Ekspor Pertanian Tahun 2021 dari 34 Provinsi Dengan Volume 1,3 Juta Ton Senilai 14,4 Triliun ke 124 Negara. Kegiatan yang dipusatkan di Makassar ini dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H, Edy Pratowo secara virtual dari Aula Jayang Tingang dan disiarkan live melalui kanal youtube Kementerian Pertanian RI, Barantan_ID, medcom id dan diikuti serentak oleh 34 Provinsi di Indonesia, Jumat (31/12). Acara yang mengusung tema “Ekspor Tangguh Indonesia Tumbuh” dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH. Nasaruddin Umar serta tamu undangan lainnya. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi kerja dan legitimasi Kementan-Polri dalam mengakselerasi ekspor. Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Kementan yang mampu menjadi sektor pertanian sebagai penyelamat pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit hingga saat ini. “Kami dari kepolisian siap bersinergi melakukan pengawalan untuk memperkuat stok pangan nasional. Dan tadi Pak Menteri sampaikan di tahun 2022 merencakaan ekspor beras, jika ini terjadi tentunya memecahkan rekor,” jelasnya.
Disisi lain, Wagub Kalteng H. Edy Pratowo menyampaikan Gebyar ekspor pertanian 2021, Prov. Kalteng sebanyak 67,9 ton produk pertanian. Jumlah ekspor tersebut senilai 295 Miliar. Produk ekspor pertanian tersebut terdiri dari beberapa macam komoditi seperti tanaman tanduk rusa dan tanaman akustik atau tanaman hias. Wagub juga mendorong para eksportir atau pengusaha melakukan ekspor jenis tanaman ini sehingga bisa memberikan nilai pendapatan yang tinggi untuk masyarakat Kalteng. Wagub berharap tidak hanya di provinsi yang melakukan ekspor. “Harapannya, seperti yang tadi disampaikan pak menteri bukan hanya provinsi, tapi didorong juga Kabupaten/Kota se-indonesia raya ini supaya untuk melakukan ekspor”, pungkas H. Edy Pratowo. Turut hadir Kapolda Kalteng Nanang Avianto dan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya, Badan Karantina Pertanian Iyus Hidayat. (red)