SAMPIT, borneodaily.co.id – Tim Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), memeriksa realisasi APBDes 2020 desa Kuin Permai, Kecamatan Teluk Sampit, Rabu(7/4).
Pemeriksaan realisasi pengunaan APBDes 2020 Desa itu akhirnya dilakukan pengauditan oleh Tim Kabupaten mulai pembangunan fisik hingga belanja barang dan jasa.
Kedatangan Tim kedesa itu sekira pukul 09.30 WIB. Mereka mengenakan kemeja warna putih, membawa sebuah laptop, kotak kecil, printer dan alat pengukur atau meteran.” Ada 4 orang yang datang meaudit. 2 orang dari Inspektorat dan 2 orang dari dinas PUPR,” ujar Suwarto, Kasi Trantib Kecamatan Teluk Sampit yang turut mendampingi.
Petugas Tim pemeriksa itu langsung menemui Kepala Desa (kades), Bendahara, Kaur Pembangunan, Sekdes hingga ketua BPD. Tim juga meminta beberapa laporan pembangunan yang direalisasikan APBDes 2020 tersebut.
Terlihat aparatur desa mondar -mandir, keluar masuk ruang kantor desa sambil membawa lembaran berkas realisasi APBDes 2020 menuju Tim Audit yang sedang menunggu di ruang balai desa itu.
Usai menerima data realisasi itu,Tim kemudian turun kelapangan melakukan pengukuran diantaranya, bangunan balai desa, pengecekan penampungan air atau profil tank, pengukuran timbunan jalan pertanian di Mufakat 1, pengecekan 2 unit box Culvert di Malang Jamal, dan pengecekan jembatan beton di Simpang Buaya.
Ketua Tim Auditor Muda, Inspektorat, Muhammad Supiani, ketika dikonfirmasi media ini menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan atas perintah bapak Bupati Kotim melalui surat tugas yang diberikan.” Kita memeriksa seluruh realisasi APBDes tahun 2020, apa yang dilaksanakan desa dan dipertangungjawabkan desa. Pemeriksaan tidak hanya pembangunan fisik, tapi juga belanja barang dan jasa,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada Januari 2021 lalu, pemerintahan desa ini bersoal dengan warga masyarakat dan petani setempat karena pembangunan fisik yang bermasalah. Warga petani kesal dan kecewa pekerjaan timbunan jalan pertanian di Mufakat 1 dari penggunaan anggaran Dana Desa (DD) tahap pertama yang dikerjakan mulai April 2020 lalu hingga sekarang tidak kunjung selesai dan mangkrak. (Tim).