PANGKALAN BUN, Borneodaily.co.id — Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada kegiatan Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) di Hotel Brits Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (14/6). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI sebagai salah satu program pembekalan yang diberikan dalam Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lemhannas RI.
Edy Pratowo hadir sebagai narasumber, didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng H Darliansjah bersama Kepala Kepolisian Daerah Kalteng, dan Bupati Sukamara. Dalam FGD yang mengangkat tema “Penanganan Isu-Isu Strategis Kalimantan Tengah Dalam Mendukung Pembangunan Nasional” ini, Edy Pratowo memaparkan materi terkait Kebijakan dan Strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Mempercepat Pembangunan Ekonomi yang Produktif, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan.
Orang nomor dua di Kalteng ini menyampaikan beberapa hal, salah satunya adalah pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kalteng dengan pembangunan Shrimp Estate di Kabupaten Sukamara. Menurutnya, Shrimp Estate yang berfokus pada peningkatan ketahanan pangan bidang perikanan yang dilaksanakan sejak April 2022 lalu ini, dalam rangka peningkatan produksi perikanan budidaya khususnya budidaya Udang Vaname. Selain itu juga dapat mengembangkan ikan lokal berbasis kedaerahan yang memiliki nilai ekonomis. “Dari potensi wilayah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah yang sangat luas, sangat diharapkan Shrimp Estate dapat dijadikan sebagai Program Strategis Nasional (PSN),” ungkap Edy Pratowo.
Usai paparan Wakil Gubernur, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalteng H. Darliansjah pun memaparkan program Shrimp Estate yang dimotori oleh instansi yang dipimpinnya ini. ‘’Shrimp Estate adalah skema budidaya udang berskala besar dari hulu hingga hilir yang berada dalam satu kawasan, dimana juga merupakan model pengembangan kawasan budidaya terintegrasi. Proses produksi pun didukung oleh teknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan,’’ kata Darliansjah.
Komitmen dan kesiapan pelaksanaan program tambak Udang Vaname di Kabupaten Sukamara ini diantaranya adanya dukungan Pemprov. Kalteng serta Pemkab. Sukamara terhadap program Shrimp Estate, seperti ketersediaan lahan Clean and Clear (CnC) seluas 40,17 ha; peningkatan kualitas jalan Sukamara – Lunci – Jelai sepanjang 13,25 km menjadi 100% beraspal; penambahan jaringan dan daya listrik sebesar 1,1 MV; ketersediaan air bersih; dukungan regulasi daerah; pengembangan dan rehabilitasi pelabuhan Sukamara dan Jelai; ketersediaan SDM/pembudidaya; serta dukungan perusahaan daerah, kelompok pembudidaya ikan dan pemangku kepentingan terkait.
“Dengan adanya dukungan serta komitmen semua pihak dalam pelaksanaan program Shrimp Estate ini, kami optimis program ini dapat dilaksanakan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan perekonomian daerah demi mewujudkan Kalimantan Tengah yang Makin BERKAH,” tutup Darliansjah. (red)