Palangka Raya, Borneodaily.co.id – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S Ampung didampingi Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko memimpin rapat dengan kabupaten/kota terkait pelaksanaan kegiatan pasar murah serentak secara virtual di ruang Bajakah Utama Kantor Gubernur Kalteng, Sabtu (17/9/2022).
Leo mengatakan bahwa rapat virtual ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dan melakukan gerakan bersama dalam mengantisipasi peningkatan inflasi daerah di Kalteng. Saat ini Provinsi Kalteng menduduki ranking tiga nasional untuk inflasi dan di Bulan September mencapai 6,94% akibat adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Komoditas yang memicu inflasi di Kota Sampit dan Palangka Raya yaitu beras lokal, bawang, dan cabai rawit, khusus di Kota Sampit ada kenaikan PDAM dan kenaikan biaya beorabat,” jelasnya.
Lebih lanjut Leo menjelaskan, Gubernur Kalteng akan memulai gerakan bersama yakni pasar murah sekaligus pasar penyeimbang yang dilaunching di Jalan Ais Nasution Area Stadion Sanaman Mantikei Kota Palangka Raya pada Minggu (18/9/2022), yang disiarkan ke 13 kabupaten lainnya dengan harapan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan hal yang sama di daerahnya masing-masing.
“Besok Bapak Gubernur juga berkenan melakukan gerakan menanam bawang merah dan cabai di KM 38 Tangkiling, ada lahan sekitar 30 hektar. Semua kabupaten/kota se-Kalteng diminta untuk menjaga ketahanan pangan kita dan menyiapkan lokasi masing-masing paling tidak 50 Hektar,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov. Kalteng untuk menekan inflasi adalah dengan menyediakan 2000 paket sembako murah yang dapat ditukarkan dengan kupon seharga Rp50.000 per paketnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng Maghfur menyebut adanya realokasi subsisidi BBM secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi inflasi secara keseluruhan.
“Kita harus bersama-sama menjaga kestabilan harga pangan, menjaga daya beli masyarakat dan menjaga kestabilan sosial,” imbuhnya.
Sementara, Sahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B Aden menambahkan dengan adanya kenaikan BBM tersebut intervensi sampai ke sektor transportasi dan angkutan harus betul-betul diperhatikan.
Turut hadir perwakilan BPS Kalteng serta anggota TPID provinsi dan kabupaten/kota se-Kalteng.Tim