BUNTOK, BorneoDaily.co.id – Dalam upaya mendukung program percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Kalimantan Tengah yang ditargetkan menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng menggelar kegiatan advokasi kepada pemangku kebijakan tentang promosi dan KIE di Kabupaten Barsel bertempat di DP3AP2KB Barito Selatan, Rabu (21/04/2021).
BKKBN Provinsi Kalteng menggelar kegiatan advokasi kepada pemangku kebijakan tentang promosi dan KIE 1.000 hari pertama kehidupan di Kabupaten Barsel.
Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Muhammad Irzal ini, dihadiri langsung oleh Plt Kepala DP3AP2KB Barito Selatan, Adriansyah dan seluruh kepala OPD terkait, serta para anggota Satgas Penanganan Stunting di Kabupaten Barito Selatan.
Muhammad Irzal di kesempatan tersebut mengajak semua pihak untuk bekerja sama melakukan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan maupun pencegahan stunting Kabupaten Barito Selatan meski keadaan saat ini masih dalam pandemi covid-19.
“Hal ini berdasarkan arahan dari Presiden bahwa BKKBN diberikan tanggung jawab sebagai kordinator penanganan stunting secara nasional,” kata Irzal.
Sementara itu Plt Kepala DP3AP2KB Barito Selatan, Adriansyah, mengatakan pihaknya akan siap besinergi dengan seluruh OPD terkait untuk menurunkan angka stunting khususnya di wilayah Kabupaten Barsel,.
Selama ini pihaknya merupakan salah satu OPD yang melakukan intervensi pencegahan stunting dengan sasaran 3.631 keluarga yang tersebar di enam kecamatan sejak tahun 2020 sampai tahun 2021 ini.
“Pada tahun 2020 lalu, lokus stunting di Kabupaten Barsel dialokasikan pada 10 desa dan pada tahun 2021 ini ada penambahan 11 desa. Sehingga total ada 21 desa yang akan menjadi lokus intervensi pencegahan stunting tersebar di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Barsel,” kata Adriansyah. (Rul)