BUNTOK, BorneoDaily.co.id – Bupati Kabupaten Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, menerima sekat kanal dan desa mandiri peduli gambut bersama dua bupati lainnya yaitu Kapuas dan Pulang Pisau. Sekat kanal diserahkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Palangka Raya.
Bupati Barsel, H Eddy Raya Samsuri ST mengatakan, menyampaikan terimakasih atas segala kepercayaan yang telah diberikan untuk Kabupaten Barito Selatan dalam Program Pengelolaan Lahan Gambut, Senin (22/3/2021).
“Tentu Kabupaten Barsel akan mendukung program ini, demi menunjang suksesnya pembuatan sekat kanal dan pengembangan lahan gambut, serta akan mendukung penuh agar terlaksananya seluruh program pengelolaan lahan gambut yang ada di Barito Selatan. Baik dari segi pertanian maupun perikanan nantinya,” kata Eddy Raya.
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan M.R. Karliansyah dalam arahannya menyampaikan, pemulihan ekosistem gambut melalui program pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional (Food Estate) dan PEN yang dilaksanakan di areal eks PLG 1 Juta Hektare Provinsi Kalteng melalui kegiatan Inventarisasi karakteristik Ekosistem Gambut skala 1:50.000 pada 9 KHG seluas 1.277.800 hektare dan pembangunan 663 sekat kanal dengan luas areal yang terpulihkan (terbasahkan) seluas 36.298,7 hektare.
Seluruh pekerjaan pembangunan sekat kanal di Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, yang tentunya akan melibatkan masyarakat desa sejumlah 6.704 orang, terdiri dari 4.936 orang laki-laki dan 1.768 orang perempuan. Adapun besaran dana yang tersalurkan kepada masyarakat melalui pembangunan sekat kanal sebesar Rp. 32.893.322.913,5,-.
Selain itu untuk program Desa Mandiri Peduli Gambut yang dilaksanakan di 47 Desa dengan besaran dana tersalurkan sebesar Rp. 34.923.497.926,- dengan kegiatan antara lain rehabilitasi vegetasi menggunakan tumbuhan petai, jengkol, sengon, karet, meranti, bambu puring dan rumbia, untuk peningkatan pendapatan masyarakat melalui komoditas pertanian antara lain cabai, tomat dan terong.
Peningkatan nilai komoditas berupa pengembangan usaha anyaman rotan dan Untuk bidang budidaya perikanan ikan air tawar yang meliputi papuyu, patin, betok, toman, nila dan lele dumbo,dan budidaya peternakan antara lain ayam pedaging dan itik untuk pembangunan kolam perangkap ikan (Beje). (Rul)