Nanga Bulik, Borneodaily.co.id – Bupati Lamandau H. Hendra Lesmana menyerahkan Sisa Hasil Produksi (SHP) dari perusahaan untuk dua koperasi.
Penyerahan SHP dari PT Pilar Wana Persada dilakukan secara simbolik dan dihadiri langsung pihak perusahaan dan koperasi tersebut, bertempat di Aula Setda Kabupaten Lamandau di Nanga Bulik, Provinsi Kalimantan Tengah.
Hadir dalam penyerahan SHP tersebut adalah Sekda Lamandau Muhamad Irwansyah, Kadis Pertanian dan Perikanan Tiryan Kuderon, Camat dan para kepala desa.
Bupati Lamandau H. Hendra Lesmana saat memberikan sambutannya mengatakan program Kebun Kemitraan Kelapa sawit ini, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kebun.
“Untuk itu perlu kita dukung bersama dan manfaatkan kesempatan kerjasama ini sebaik-baiknya dengan prinsip saling menguntungkan,” katanya.
Bupati Hendra mengapresiasi komitmen perushaan yang terus menjalin kemitraan dengan masyarakat melalui koperasi. Hendra berharap realisasi konversi kemitraan tersebut berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Manfaat dari kerjasama ini diantaranya adalah petani plasma mendapatkan keistimewaan berupa harga tandan buah segar yang lebih tinggi jika dibandingkan Petani Mandiri Dan Bagi Pt. Pilar wana persada keuntungan yang didapat salah satunya ada kepastian pasokan TBS dari kebun plasma ke pabrik kelapa sawit (PKS) yang dimilikinya,” katanya.
Dirinya berharap kerjasama kebun kemitraan antara PT Pilar Wana Persada dengan Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju dan Koperasi Mitra Jaya Abadi dapat memberikan kontribusi terhadap dunia usaha dan masyarakat yang tergabung di dalam kepengurusan dan keanggotaan koperasi dalam rangka meningkatkan produktivitas kebun dan pendapatan kesejahteraan petani plasma.
Sementara Head PWP Plantation, Bambang Supriyadi mengatakan, konversi kemitraan terhadap dua koperasi tersebut mencapai luas lahan 668 hektare. Dengan demikian, sampai akhir tahun 2020 perusahaan telah merealisasikan konversi kemitraan dengan luas lahan mencapai 3.216 hektare atau 37 persen dari luasan kebun inti.
Dua Koperasi Kemitraan yang dikonversi pada hari ini adalah Koperasi Batu Sagulak Ramay Malaju (Afdeling-2), yang terletak di Desa Taming dan Desa Beruta (Tahap kedua) dengan luas lahan sekitar 243 hektare, yang melibatkan anggota sebanyak 98 orang, dengan tahun tanam 2014 dan tahun 2015. Total nilai Sisa Hasil Produksi (SHP) sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai Rp 339 juta.
Selain itu, Koperasi Mitra Jaya Abadi, yang terletak di Desa Tamiang dengan luas lahan sekitar 425 hektare dan melibatkan jumlah anggota sebanyak 213 orang untuk tahun tanam 2014 dan 2015. Total nilai Sisa Hasil Produksi (SHP) sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp 1,74 miliar. (by)