PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id – Sekolah Polisi Nasional (SPN) Polda Kalteng kembali menggelar Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri gelombang II TA 2022.
Pendidikan pembentukkan yang diikuti oleh 248 siswa tersebut, dibuka oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Nanang Avianto M.Si di lapangan Promoter SPN setempat Desa Bukit Rawi, Kec. Kahayan Tengah, Kab. Pulang Pisau, Kalteng, Senin (25/7/2022) pagi.
Dalam amanatnya, Kapolda Kalteng membacakan sambutan Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. yang mengucapkan selamat atas keberhasilan para siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan menjadi peserta didik pada program Diktukba Polri Gelombang II T.A. 2022.
“Selamat datang di lembaga pendidikan dan pelatihan Polri, Dimana ini tempat para siswa sekalian akan dididik, ditempa, dan dilatih untuk menjadi insan Tribrata yang profesional, bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, keberhasilan yang telah siswa raih ini merupakan berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa serta hasil dari perjuangan panjang dan buah dari ketekunan, keuletan, kesungguhan yang tentunya tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua serta keluarga.
“Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu dengan belajar dan berlatih secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol. K. Eko Saputro, S.H., M.H. menyampaikan bahwa dalam kesempatan tersebut Kapolda juga menyampaikan beberapa penekanan yaitu untuk meningkatkan terus keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selalu disiplin dan patuhi protkol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan kampus Polri.
“Ikuti semu proses pendidikan dengan tekun, penuh semangat dan selalu riang gembira serta tanamkan tekad dan motivasi yang kuat selama di lembaga pendidikan, persiapkan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan dan hindari pelanggaran sekecil apapun serta patuhi segala peraturan di Lemdik,” urai Eko. (TN/red)