PALANGKA RAYA, Borneodaily.co.id – Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah masih kekurangan tenaga penyuluh perikanan yang merupakan ujung tombak pemerintah dalam mensosialisasikan dan mendampingi masyarakat.
“Saat ini kita baru ada sembilan penyuluh. Jumlah itu belum ideal jika dibandingkan luas wilayah dan kondisi geografis di Palangka Raya,” kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Indriarti Ritadewi, baru-baru ini.
Apalagi, lanjut dia, para penyuluh tersebut merupakan pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diperbantukan atau bertugas di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk itu pihaknya berharap pemerintah pusat nantinya dapat membuka formasi tenaga penyuluh perikanan atau minimal dapat menambah jumlah pegawai penyuluh untuk bertugas di “Kota Cantik”.
Apalagi, wilayah Palangka Raya memiliki luas 2.853 km persegi yang dilintasi tiga sungai besar, danau dan rawa-rawa yang menjadi habitat ikan air tawar.
“Tugas penyuluh ini banyak. Tak hanya menyuluh terkait sektor perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Mereka juga mensosialisasikan program pemerintah baik pusat maupun daerah,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya memaksimalkan kinerja para penyuluh perikanan tangkap dan budidaya. Dia juga menilai upaya tersebut menunjukkan hasil positif dilihat dari hasil produksi perikanan yang dihasilkan.
Sementara itu, Dinas Perikanan Palangka Raya mencatat hasil produksi perikanan dari sektor budidaya selama 2020 mencapai 20.356,08 ton. Jumlah itu akumulasi total produksi dari 11 jenis ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat.
Pada triwulan pertama 2020 total produksi perikanan budidaya mencapai 5.070,93 ton, triwulan kedua mencapai 5.210,96 ton dan triwulan ketiga produksi ikan budidaya turun menjadi 4.248,5 ton.
Kemudian 11 jenis ikan yang dibudidayakan masyarakat Palangka Raya yaitu ikan betok, baung, gabus, toman, lele, patin jambal, ikan mas, nila, gurame, bawal dan kategori ikan lainnya.
Berdasar data yang dirilis Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, dari 11 jenis budidaya ikan tersebut ikan patin jambal menduduki urutan pertama sebanyak 2.162,02 ton diikuti ikan nila sebanyak 1.522,3 dan ikan lele sebanyak 1.181,67 ton.
Selanjutnya ikan mas sebanyak 623,9 ton, ikan gurame sebanyak 230,24 ton dan ikan toman dengan total produksi sebanyak 41,14 ton. Selanjutnya ikan baung 32,78 ton, ikan betok 15,52 ton, ikan bawal 10,99 ton, kategori jenis ikan lainnya sebanyak 4,44 ton dan ikan gabus sebanyak 0,68 ton. (Ril)