PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id – Plt. Gubernur Kalimantan Tengah, Habis Ismail Bin Yahya, mengingatkan kembali kepada pemerintah maupun masyarakat Kalimantan Tengah akan bahaya pandemi covid-19 yang masih mengancam dan terus terjadi peningkatan signifikan. Untuk itu perlu sinergitas antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran covid-19 di Kalimantan Tengah. Hal tersebut diungkapkan Habib Ismail saat memimpin secara virtual Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 dengan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah (Kalteng) dari Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Rabu sore, 25 November 2020.
Rangkaian acara rakor bersama Pemerintah Kabupaten/Kota tersebut diawali paparan yang disampaikan oleh Ketua Umum Ahli Epidemiologi Indonesia Cabang Kalteng Rini Fortina. Kemudian, penyampaian arahan oleh Plt. Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, dan dilanjutkan dengan diskusi serta paparan masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipandu oleh Sekda Kalteng Fahrizal Fitri.
Rini Fortina mengungkapkan beberapa faktor yang terjadi di dalam perilaku masyarakat sehingga menyebabkan mulai di akhir Oktober 2020 mengalami peningkatan pada indikator Rate of Transmission (Rt) atau indikator dari Tingkat Penularan yang beredar di masyarakat. “Dari situ, akhir Oktober memang sudah mulai ada tanda-tanda”, imbuh Rini.
Ditambahkan Rini, peningkatan kasus ini dimulai dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Kotim sudah mulai menunjukan indikator Rt yang meninggi di atas dua (2). Kemudian disusul dengan kabupaten/kota lainnya. Mulai dari situ, akhirnya menjadi tidak terkendali sampai pada laporan kasus hari Rabu kemarin, dan yang tertinggi adalah di angka 131 (data penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 22 November 2020 pukul 15.00 WIB).
Berdasarkan laporan kasus mingguan, terlihat bahwa jumlah kasus akan masih terus berlanjut. “Jadi, kalau kita tidak cepat mengambil tindakan mulai dari hari ini, maka bukan tidak mungkin kasus ini akan terus meledak, karena indikator Rt masih menunjukan terus meninggi. Artinya ini bisa terus mencapai puncak yang lebih kurv-nya lagi karena kelihatan sekali tiap kali penurunan itu sebenarnya tidak boleh membuat kita lengah sampai betul-betul disebut aman dan terkendali”, kata Rini.
Rini pun menjelaskan bahwa sumber penularan minggu ini disebabkan antara lain berasal dari pelaku perjalanan luar daerah yang kembali tanpa isolasi mandiri, kemudian melakukan kontak erat di rumah dan tempat kerja. Selain itu, terdapat juga pelaku (individu) yang melakukan kegiatan di luar rumah seperti menghadiri acara-acara tertentu, kemudian terpapar Covid-19 hingga akhirnya menulari orang-orang di rumah. “Banyak terkena (tertular Covid-19) ternyata Ibu rumah tangga dan keluarga serumah seperti anak dan orang tua yang cenderung meningkat dalam dua minggu ini,” beber Rini.
Sementara itu, Plt. Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya dalam menyampaikan arahannya sempat menyinggung bahwa masih terdapat beberapa kabupaten yang belum melaporkan pembentukan Satgas Penanganan Covid-19. “Ada rencana setelah ini, Pemprov akan membuat rekomendasi edaran atau instruksi kepada kabupaten/kota untuk penanganan ini semua karena masih terdapat 7 kabupaten yang belum melaporkan pembentukan Satgas Penanganan Covid-19 sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. 7 kabupaten yang belum melaporkan pembentukan Satgas adalah Lamandau, Kapuas, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan dan meminta secepatnya kepada Pemerintah Kabupaten tersebut untuk melaporkan pembentukan Satgas Penanganan Covid-19 dalam waktu minggu ini,’’ tegas Habib Ismail. (red)