PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id — Puluhan anak warga belajar Ransel Buku Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, begitu antusias menerima kunjungan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng), Jumat (8/7).
Kunjungan tersebut dalam rangka program DWP Prov. Kalteng Jumat Berkah Berbagi, yang mana program tersebut dalam rangka mendukung program dan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah, melalui peran para istri yang tergabung dalam organisasi kewanitaan Dharma Wanita.
Ketua DWP Diskominfosantik Herlina Agus dalam sambutannya menyebut, bahwa program Jumat Berkah Berbagi merupakan program DWP yang menyentuh langsung kepada masyarakat, khususnya untuk warga kurang mampu, atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang perlu didukung untuk tetap tumbuh dan berkembang. “Ransel Buku sebuah lembaga pendidikan non formal yang diinisiasi oleh anak muda yang secara tulus mengabdikan dirinya untuk pengembangan pendidikan non formal, harus kita support agar terus tumbuh dan berkembang” ucap Herlina.
Lebih lanjut Herlina mengatakan, bahwa program Jumat Berkah Berbagi, merupakan inisiasi dari Pensehat DWP Prov. Kalteng Ivo Sugianto Sabran, yang fokus terhadap aksi perempuan dalam kepedulian sosial. “Ibu Ivo sangat fokus terhadap aksi kepedulian dan kesetiakawanan sosial, sehingga program DWP lebih cenderung kepada aksi-aksi nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat”, imbuhnya.
Dalam Kegiatan Jumat Berkah Berbagi, DWP Diskominfosantik menyerahkan bingkisan berkah berupa keperluan sekolah dan kelengkapannya sebanyak lima puluh paket, yang diharapkan mampu meringankan beban orang tua siswa dalam memasuki tahun ajaran baru.
Perlu diketahui bahwa warga belajar di Ransel Buku merupakan anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA, yang memanfaatkan waktu dengan maksimal setelah jam sekolah untuk pengayaan pengetahuan dan keterampilan secara gratis.
Fery Irawan selaku pengelola Ransel Buku menyebut bahwa saat ini ada 50 orang anak warga belajar secara rutin memanfaatkan waktu luang selepas sekolah formal untuk belajar bersama di Ransel Buku. “Kegiatan anak-anak disini selain membaca buku, Ransel Buku juga membuka kelas bahasa Inggris, kelas komputer, belajar matematika, kelas tari dan musik tradisional” ungkap Fery.
Anak muda yang pernah menjadi pemuda pelopor tingkat nasional bidang pendidikan tersebut menyebut bahwa ide dan gagasan mendirikan Ransel Buku tersebut, berawal dari keprihatinan terhadap akses kependidikan di wilayahnya yang minim, meskipun berada tidak jauh dari Kota Palangka Raya.
“Warga belajar Ransel Buku, didominasi anak kurang mampu, sehingga untuk memperoleh pengayaan pengetahuan dan keterampilan sangat berat kalau harus ke kota, disamping jarak dan waktu, juga perlu pembiayaan. Dengan adanya Ransel Buku, anak-anak bisa memanfaatkan ini dengan baik, disamping itu akan terbentuk komunitas sosial yang solid karena pola belajar bersama, dan belajar sambil bermain” imbuh Fery.
Fery mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam mendukung Ransel Buku, dan terus berharap agar semua elemen masyarakat memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya investasi masa depan dalam bidang pendidikan, guna melahirkan generasi muda yang berkarakter.
“Terima kasih atas kunjungan Ketua DWP Diskominfosantik dan jajaran, kunjungan ini akan menambah motivasi kami dalam mengembangkan Ransel Buku, dan tentu motivasi yang kuat bagi anak-anak warga belajar di sini. Tidak lupa terima kasih atas bingkisan yang diberikan, tentu hal ini akan meringankan beban orang tua mereka, khususnya dalam memasuki tahun ajaran baru”, pungkas Fery.
Selain kunjungan menyampaikan bingkisan, DWP Diskominfosantik juga memberikan literasi digital kepada anak-anak warga belajar. Menurut Ketua DWP Diskominfosantik, bahwa teknologi telah banyak membawa kemudahan, namun bila salah dalam pemanfaatannya, bisa berdampak negatif, terlebih pada usia sekolah. “Teknologi harus dimanfaatkan kepada hal-hal yang bermanfaat dalam mendukung pengetahuan dan keterampilan, untuk itu perlu diberikan literasi bagaimana penggunaan teknologi yang baik dan bijak, agar jangan menjadi racun yang bisa merusak kepribadian anak”, pungkas Herlina.
Kegiatan DWP Diskominfosantik juga mengadakan sosialisasi media pentingnya Sinyal dalam mendukung kegiatan daring saat pandemi bagi anak-anak binaan Ransel Buku oleh JFT Pranata Humas Suliwati, yang diselingi dengan pertanyaan/ jawaban berhadiah yang sambut meriah oleh anak-anak Ransel Buku.
Sebagaimana diketahui, kegiatan anak-anak di ransel buku yaitu membaca buku, belajar komputer, belajar tari tradisional, belajar musik tradisional, kelas bimbingan belajar dan belajar bahasa Inggris.(red)