SAMPIT, BorneoDaily.co.id — Dede Suwandi (20) warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang tenggelam di Sungai Mentaya saat sampan bermesin (ces) bermuatan kelapa sawit yang dinaikinya tenggelam di Sungai Mentaya, Kamis (2/6) sore, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (3/6/2022) pagi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, mengatakan peristiwa nahas itu terjadi di perairan wilayah Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang.
Sore itu cuaca Sampit sedang kurang baik, bahkan sempat hujan deras disertai angin kencang. Tiupan angin kencang biasanya menciptakan gelombang di sungai.
Diperkirakan korban bermaksud pulang usai memanen sawit di kebunnya di Kecamatan Seranau yang berada di seberang sungai. Dia kemudian pulang menuju tempat tinggalnya di Kecamatan Baamang.
Saat itulah diduga terjadi gelombang yang dipicu angin kencang. Ces bermuatan kelapa sawit tersebut diduga tidak bisa dikendalikan saat dihantam gelombang, sehingga tenggelam bersama korban.
Pihak keluarga yang merasa korban belum juga sampai rumah langsung mencari korban. Pencarian dipusatkan di sekitar rute korban menyeberangi sungai yang diduga menjadi lokasi korban tenggelam bersama ces bermuatan kelapa sawit tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa terjadi kecelakaan air, korban membawa sawit dari seberang. Sesuai SOP, pencarian selama tujuh hari kalau korban belum ditemukan,” kata Koordinator Lapangan Basarnas XVI Palangka Raya Pos Search and Rescue (SAR) Sampit, Ridwan.
Kejadian ini mengundang simpatik masyarakat. Warga dengan sukarela turut membantu menyisir perairan sekitar korban diduga tenggelam bersama ces bermuatan kelapa sawit miliknya. Masyarakat mendoakan agar korban segera ditemukan. (red)