JAKARTA, BorneoDaily.co.id – Saat ini pemerintah mulai memberikan vaksin ketiga atau Booster yang diprioritaskan kepada pekerja pelayan publik, lansia dan kalangan rentan lainnya.
Efek samping vaksin booster Pfizer dan Modern harus diperhatikan, apalagi jika sebelumnya Anda melakukan vaksinasi dengan kombinasi jenis vaksin lain.
Kementerian Kesehatan mencatat per 18 Januari 2022 sebanyak 1.676.424 suntikan dosis ketiga atau vaksin booster diberikan ke masyarakat. Lansia dan kelompok rentan lainnya menjadi prioritas utama.
Vaksin booster yang dipakai sendiri meliputi Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, Moderna, dan Zifivax. Pemerintah memastikan vaksin booster gratis untuk masyarakat.
Di sisi lain, ada beberapa laporan yang sudah diterbitkan di jurnal ilmiah terkait efek samping yang ditimbulkan dari vaksin booster. Melansir dari laman AARP, berikut efek samping vaksin booster Pfizer dan Modern yang harus diperhatikan: Efek samping vaksin booster Pfizer dan Modern harus diperhatikan. Untuk efek samping vaksin booster Pfizer dijelaskan sama dengan dosis pertama bahkan lebih ringan.
“Efek samping vaksin booster Pfizer tidak jauh berbeda dengan KIPI dosis pertama, bahkan lebih ringan,” terang laporan AARP, dikutip iNews.id, Sabtu (22/1/2022).
Apa saja efek samping vaksin booster Pfizer?
– Nyeri di tempat suntikan
– Sakit kepala
– Nyeri otot
– Meriang
“Pada kelompok 65 tahun ke atas, efek samping yang banyak dilaporkan adalah kelelahan atau gejala flu pada umumnya,” tambah laporan tersebut.
Vaksin booster Moderna pun dilaporkan memiliki efek samping yang tidak jauh berbeda dengan dosis pertama dan kedua. Pada kelompok usia 65 tahun ke atas, efek samping yang paling banyak dikeluhkan adalah nyeri di tempat suntikan, diikuti kelelahan, dan nyeri otot.
Efek samping vaksin booster Moderna secara umum :
– Kelelahan
– Sakit di tempat suntikan
– Sakit kepala
– Nyeri otot
– Nyeri sendi
“Sampai sekarang dilaporkan tidak ada efek samping serius dari mereka yang menerima vaksin booster Moderna,” tulis laporan tersebut. (red)