PALANGKA RAYA, Borneodaily.co.id – Provinsi Kalteng berpotensi bencana yang terjadi akibat kondisi cuaca atau faktor hidrometeorologi, yakni bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang tinggi, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan.
Sebagai upaya mengurangi potensi kerugian yang akan datang, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Prov. Kalteng menggelar Rapat Update Data Indeks Ketahanan Daerah Kabupaten/Kota se-Kalteng Tahun 2022, bertempat di Aula Kantor BPBPK Prov. Kalteng Jalan Cilik Riwut Km. 7,8 Palangka Raya, Kamis (22/9/2022).
Turut hadir Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana, Kepala Perangkat Daerah lingkup Prov. Kalteng, Kepala Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga Prov. Kalteng, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Rapat dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng, Falery Tuwan. Dalam arahannya Falery mengatakan, bencana yang terjadi dapat mengganggu dan merusak hasil pembangunan jika tidak ada upaya untuk mengurangi potensi kerugiannya di masa yang akan datang.
Kejadian bencana dan eskalasi bencana pun meningkat dari tahun ke tahun kerusakan rumah, sekolah, pemerintahan, pasar dan lahan mengalami kerusakan, bahkan di beberapa kejadian yang terjadi juga menyebabkan korban jiwa dan sebagian harus tinggal di pos – pos pengungsian.
Falery Tuwan menjelaskan, guna mengetahui tingkat risiko bencana di suatu daerah, BNPB telah menyusun Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI).
Berdasarkan IRBI tersebut, terdapat 136 kab/kota di Indonesia memiliki risiko bencana tinggi dan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data informasi risiko tersebut maka Kabupaten/Kota tersebut perlu diturunkan indeks risiko bencananya.
“Rapat Update Data Indeks Ketahanan Daerah Kabupaten/Kota se-Kalteng Tahun 2022 ini sangatlah penting, karena diharapkan daerah-daerah dengan risiko tinggi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi mengetahui kapasitas dirinya sendiri dan mampu menentukan upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam rangka menurunkan IRBI. Dengan penurunan IRBI, diharapkan terwujud Kabupaten/Kota yang tangguh menghadapi bencana, dan itulah sangat kita harapkan dapat terwujud di tempat kita yaitu di Prov. Kalteng,” jelasnya.
“Diharapkan dengan kegiatan ini, terus memacu kita untuk lebih peduli dan berperan dalam mensukseskan pembangunan daerah dengan menurunkan risiko bencana, baik itu tingkat Kabupaten/Kota juga Prov. Kalteng. Semoga apa yang kita lakukan akan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, sekaligus membangun semangat kita untuk terus berjuang demi kemanusiaan,“ pungkasnya. Tim