Palangka Raya, borneodaily.co.id – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (TPHP) menerima penghargaan PAHARI Award 2023 dari Bank Indonesia untuk kategori Mitra Strategis Pendukung Asesmen Ekonomi dan Keuangan Daerah Terbaik Provinsi Kalimantan Tengah. Penghargaan ini diberikan pada kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023, di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Rabu (29/11/2023).
Kegiatan ini mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas TPHP Sunarti mengungkapkan bahwa Dinas TPHP merupakan salah satu mitra yang selama ini berkolaborasi membahas isu-isu strategis terkait ekonomi dan pertanian Kalimantan Tengah.
“Dinas TPHP juga terus berupaya dalam peningkatan produksi pangan di Kalimantan Tengah melalui pengembangan beras IR-42 seluas 400 Ha, dengan produktivitas yang mencapai 5,5 Ton/Ha. Optimalisasi jumlah produksi menggunakan padi varietas IR42 melalui pemanfaatan teknik budidaya jarwo dan dekomposer MA- 11 (organik). Selain itu, melanjutkan perjanjian kerja sama antar daerah (MoU KAD IR42) yang telah dilakukan sejak tahun 2022 dan memperluas distribusi padi IR42,” jelasnya.
Menurutnya, Dinas TPHP juga berperan dalam mendukung program Pemprov Kalteng yaitu kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), baik melalui intensitas operasi pasar dan pasar penyeimbang.
“Terkait potensi gangguan El Nino beberapa bulan lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan telah melakukan langkah-langkah diantaranya melakukan mapping lahan-lahan yang berpotensi kekeringan, sedangkan langkah mitigasi diantaranya teknologi budidaya hemat air, percepatan panen, sistem tumpang sari, klaim asuransi bagi puso (gagal panen), bantuan benih gratis bagi puso yang belum diasuransikan, menyiapkan pompa-pompa air portable, menyiapkan sumber-sumber air melalui pipanisasi dan embung, melakukan normalisasi saluran-saluran tersier dan kwarter di lahan pertanian, serta melakukan edukasi dan penyuluhan penanganan dampak perubahan iklim ekstrem El Nino,” beber Sunarti.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantam Tengaj Edy Pratowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini masyarakat patut bersyukur, di tengah gejolak ekonomi global dan seiring berlanjutnya tensi geopolitik serta kebijakan suku bunga tinggi negara maju, ekonomi Kalimantan Tengah masih dapat tumbuh solid karena ditopang konsumsi rumah tangga yang tetap kuat. “Kalimantan Tengah merupakan satu-satunya Provinsi yang mencatatkan peningkatan pertumbuhan di regional Kalimantan, dimana ekonomi Kalimantan justru mencatatkan pertumbuhan yang melambat sejalan dengan ekonomi Nasional,” pungkasnya. (red)