PALANGKA RAYA, Borneodaily.co.id – Menyambut bulan suci Ramadan 1443 H/2022 M, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Prov. Kalteng H. Darliansjah beserta pengurus dan anggota Majelis Talim Assamkiyah Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng membagikan bingkisan berupa paket sembako kepada tenaga kontrak, ASN purna tugas Dislutkan dan kaum dhuafa. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman kantor Dislutkan Prov. Kalteng pada Senin (4/4).
Dalam sambutannya Kadislutkan Prov Kalteng Darliansjah menyampaikan, penyerahan paket sembako ini secara rutin dilaksanakan setiap memasuki bulan Ramadan. Kegiatan ini merupakan bentuk wujud nyata tali asih persaudaraan sesama ASN lingkup Dislutkan Prov Kalteng pada khususnya dan sesama muslim pada umumnya. Pada pembagian paket sembako ini, Majelis Talim Assamkiyah Dislutkan Prov Kalteng menyalurkan sebanyak 100 paket, dimana dalam paket sembako yang dibagikan berisi beras, minyak goreng, gula, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.
“Kegiatan berbagi paket sembako ini secara rutin kami laksanakan di bulan Ramadan, dimana ini merupakan tahun keempat. Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan amal ZIS (Zakat, Infaq, dan Shodaqoh) kepada BAZ (Badan Amil Zakat) Prov. Kalteng yang dihadiri oleh perwakilan BAZ, Makrifan Hakim,” ucap Darliansjah.
“Tahun ini Majelis Talim Assamkiyah Dislutkan Prov Kalteng juga melaksanakan kuliah atau ceramah agama selama bulan Ramadan yang akan dilaksanakan setelah salat zuhur,” tambahnya.
Darliansjah juga menyebut, Ramadan ini paling tidak ada dua momentum yang perlu kita ambil hikmahnya untuk menjadi semangat, spirit, serta komitmen kita. Pertama, sebagai sarana ibadah kita untuk selalu menata dan meningkatkan kualitas diri. Darliansjah mencontohkan, Dislutkan harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, yang biasa disebut BerAKHLAK dan SUKA IKAN.
“Ramadan ini merupakan sekolah bagi kami bagaimana di akhir Ramadan ini nilainya harus baik. Saya berharap seluruh ASN Dislutkan harus BerAKHLAK dan SUKA IKAN, di akhir Ramadan ini nilainya harus baik,” ucap Darliansjah.
Kedua, lanjutnya, Ramadan ini kita jadikan momentum untuk meningkatkan solidaritas kita dan juga kepekaan sosial. Sebagaimana yang kita lakukan kali ini adalah merupakan wujud dari bagaimana kita merasakan bahwa apa yang dijalani sekian hari oleh rekan-rekan kita yang kurang mampu itu harus kita bantu dan harus kita dorong semangatnya untuk menjadi manusia-manusia yang berkualitas.
“Dengan dua momentum ini Insya Allah, saya yakin dan percaya bahwa kita yang hadir di kesempatan ini di akhir Ramadan, kualitas diri, solidaritas dan kepekaan sosialnya mengalami peningkatan. Semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah yang luar biasa memberikan hikmat kepada kita semua,” tutup Darliansjah. (red)