PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id – Dua orang perempuan yang masih berstatus sebagai pelajar yang berinisial CA (14) dan WD (16) menjadi korban pengeroyokan pada, Jumat (24/9/2021) Pukul 19.30 WIB.
Menurut orang tua salah satu korban Wa (43) yang tinggal di Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, mengatakan bahwa anaknya yang berinisial WD dan temannya menjadi korban pengeroyokan dan pengancaman yang dilakukan oleh kelompok perempuan.
“Anak saya dan temannya dipukuli dan diancam dengan pisau. Mereka itu punya kelompok seperti geng,” kata Wa kepada wartawan, Sabtu (25/9/2021) siang.
Dijelaskannya, Bahwa sebelumnya diantara kedua korban dan para pelaku ada masalah karena ketersinggungan. Kedua korban yang berniat meminta maaf melalui telpon ditolak para pelaku dan diminta untuk mendatangi rumah yang dijadikan tempat nongkrong para pelaku.
“Jadi anak saya dan temannya ini niat minta maaf lewat telpon tapi malah disuruh mendatangi mereka di sebuah rumah di Kota Palangka Raya,”ujarnya.
Sesampainya di rumah tersebut kedua korban meminta agar masalah tersebut diselesaikan diluar rumah karena banyak orang dan takut. Para pelaku menyuruh masuk ke dalam rumah dan saat itu kedua korban dimasukkan kedalam kamar.
Tidak sampai disitu kedua korban setelah disekap di dalam kamar langsung dipukul serta diancam dengan pisau. Akibat kejadian tersebut mengalami luka memar.
“Anak saya memar dan luka di bagian ke kepala, pelipis serta leher dan temannya juga sakit akibat dipukul para pelaku,” bebernya.
Sementara itu, Korban yang berinisial CA menjelaskan bahwa para pelaku ini mengkonsumsi minuman keras dan disuruh membikin video pernyataan bahwa atas kejadian pemukulan tersebut tidak keberatan.
“Saya disuruh bikin video bahwa atas kejadian pemukulan tersebut saya tidak keberatan,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke pihak Perlindungan Anak Dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polresta Palangka Raya dan sudah melakukan visum di RS Bhayangkara guna melengkapi bahan laporan. (Ab)