PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar rapat dengan pihak Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita terkait rencana kerjasama dan pembahasan naskah perjanjian kerjasama secara daring. Pemprov Kalteng mengikuti dari Ruang Rapat Bajakah, kantor Gubernur Kalteng, Jumat (1/7).
Rapat digelar dalam rangka menindaklanjuti Surat Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Nomor HK.03.01/XX.4/4189/2022 tanggal 24 Juni 2022 terkait Kerjasama Jejaring Kardiovaskular. Rapat dipimpin oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Prov. Kalteng Akhmad Husain.
Pada kesempatan tersebut, Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Yayu Indriaty menyampaikan pertemuan ini digelar untuk mematangkan naskah perjanjian kerja sama yang telah sebelumnya didiskusikan. Yayu Indriaty menjelaskan terkait rencana kerja pada kerja sama ini, prinsip yang pertama adalah RS Doris Sylvanus mewakili Pemprov Kalteng mengucapkan terima kasih atas dukungan selama ini sebagai RS rujukan yang diberikan kepercayaan yang nantinya untuk melakukann program layanan prioritas, dalam hal ini adalah pelayanan penyakit jantung, penyakit otak/stroke dan penyakit kanker.
“Melihat data dari Prov. Kalteng, 3 penyakit tersebut merupakan penyakit yang masuk dalam sepuluh penyakit terbanyak yang dilayani di RSUD Doris Sylvanus dan merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang merupakan angka jumlah kematian di RSUD Doris Sylvanus”, tutur Yayu Indriaty.
Yayu Indriaty mendorong agar terus memacu penanggulangan 3 penyakit tersebut. Menurutnya, Gubernur Kalteng sangat fokus dan mendukung terkait program prioritas tersebut.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Maya Marinda Mountain menyampaikan bahwa Menteri Kesehatan RI meminta Kepala Daerah pemilik dari RS yang ada di daerah masing-masing agar bisa mendukung program kegiatan Jejaring Kardiovaskular.
Upaya dalam pengembangan RS Jejaring tersebut melalui 3 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pemantapan. Strategi dalam pembinaan jejaring kardiovaskular antara lain pembinaan sarana dan prasarana, pembinaan alat kesehatan dan pembinaan SDM.
Pertemuan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul, serta perwakilan dari RS Pusat Otak Nasional dan RS Dharmais.(red)