Jakarta – Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo.co Setri Yasra menyebut ada upaya pembungkaman menyikapi peretasan situs berita media tersebut. Kantor Staf Presiden (KSP) menilai tuduhan pembungkaman itu tidak bisa dialamatkan ke pemerintah.
“Saya kira agak terlalu melompat ketika kemudian persoalan itu dikaitkan dengan pembungkaman pers oleh kekuasaan karena kita tidak tahu aktornya siapa. Jadi secara logika kan, kalau kita tidak tahu, tidak bisa menuduh kan. Jadi saya kira tuduhan itu tidak berdasar,” kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Ardian kepada wartawan, Sabtu (22/8/2020).
Menurut Donny, pemerintah menghormati kerja jurnalistik sebagai pilar demokrasi. Donny mengatakan pemerintah tidak akan melakukan upaya pembungkaman, termasuk kepada media yang kritis.
“Komitmen pemerintah terhadap pers sebagai pilar demokrasi itu tetap solid. Jadi, meskipun Tempo kritis terhadap pemerintah, saya kira pemerintah tidak akan melakukan hal-hal yang membungkam kebebasan pers atau hal-hal yang berseberangan dengan prinsip-prinsip demokrasi,” ujarnya.
Donny pun mendorong pihak Tempo.co melaporkan kejadian peretasan itu kepada pihak berwajib. Donny sekali lagi menegaskan pemerintah menghormati kebebasan pers.
“Pemerintah prihatin terhadap kasus yang menimpa Tempo. Peretasan itu kan sesuatu yang melanggar hukum, jadi itu harus diusut dan dicari tahu siapa aktornya. Pemerintah menghormati kebebasan pers. Pemerintah mendorong agar siapa pun pelakunya segera ditemukan dan diproses secara hukum,” tutur Donny.
“Saya kira Tempo bisa melaporkan kepada pihak berwajib untuk ini segera diusut gitu. Tapi yang mau saya tekankan di sini, tidak bisa kita tiba-tiba menuduh ada pembungkaman, tapi kita sendiri tidak tahu aktornya siapa. Ini kan secara logika bermasalah. Kita tidak tahu siapa yang mencuri, lalu kita menuduh tetangga gitu, kan tidak mungkin. Kita tidak tahu, kok. Jadi jangan selalu apa-apa dilontarkan kepada pemerintah,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, situs berita Tempo.co diretas pada Jumat (21/8) dini hari. Ada tampilan pesan tertentu di tampilan layar sebelum akhirnya Tempo.co mengambil alih kembali situsnya pada pukul 01.30 WIB.
Tampilan Tempo.co berubah menjadi hitam dengan tulisan sebagai berikut:
Deface By @xdigeeembok. STOP HOAX! Stop Hoax, Jangan BOHONGI Rakyat INdonesia. Kembali ke etika jurnalistik yang benar patuhi dewan pers. Jangan berdasarkan ORANG yang BAYAR saja. Deface By @xdigeeembok.
Pemred Tempo.co Setri Yasra menyebut peretasan ini sebagai upaya pembungkaman pers. Ia menegaskan peretasan ini tidak akan mengganggu kerja-kerja jurnalistik Tempo.co.
“Memang benar website Tempo.co ada yang coba meretas berkali-kali. Kita menganggap ini salah satu upaya mengganggu kerja jurnalistik yang dilakukan Tempo, aktivitas rutin yang dilakukan dan diatur Undang-Undang Pers,” kata Setri Yasra kepada detikcom, Jumat (21/8).
“Berbagai upaya mengganggu tersebut yang dikategorikan sebagai upaya pembungkaman tidak akan berdampak apa-apa terhadap kami. Tempo akan tetap dan terus bekerja seperti biasa, menyampaikan informasi di lapangan untuk kepentingan publik dan Republik,” kata Setri Yasra.