SIDOARJO. Borneodaily.co.id – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah H. Darliansjah mengunjungi Pabrik Pakan Ikan PT. Central Proteina Prima di Sidoarjo Jawa Timur, Sabtu (26/3). Kunjungan ini dalam rangka studi banding persiapan pembangunan shrimp estate (Kawasan Tambak Udang Vaname) di Sei Raja, Kabupaten Sukamara dan millenial shrimp estate di UPT. Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Pandaran, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pada kesempatan ini Kadislutkan Prov. Kalteng beserta rombongan diterima secara langsung oleh General Manager Marketing PT. CP Prima M. Zainul Abidin di ruang meetingnya. Dalam kunjungan ini dibahas mengenai percepatan pembangunan dan pengelolaan kawasan shrimp estate dan millennial shrimp estate yang segera direalisasikan pembangunannya tahun ini.
Saat membahas millennial shrimp estate, direkomendasikan pembuatan kolam dengan teknik kolam bundar tipe diameter 16. Selain itu, Kadislutkan bersama tim juga mempelajari perhitungan tendon dan bak treatment air yang akan digunakan serta besaran IPAL yang akan dibuat untuk membangun kolam budidaya dengan diameter 16 sebanyak 10 unit.
Pembahasan berlanjut mengenai saluran air yang masuk dari laut menuju ke saluran tendon, jenis pompa, besaran pipa dan kincir yang digunakan, daya listrik yang diperlukan, serta peralatan lainnya. Dibahas pula tentang analisa produksi dan analisa penjualan, dimana proyeksi BEP (Break Event Point) dari millennial shrimp estate ini cukup bagus, sekitar 2 sampai 3 tahun sehingga dapat diterapkan di UPT. PBAP Ujung Pandaran.
Darliansjah saat dihubungi mengatakan, “Banyak hal yang dapat kami pelajari di sini, dimana kadang kala perhitungan yang salah dapat terjadi dalam pembangunan kolam, tetapi untuk tendon dan bak treatment bisa mengakibatkan tendon dan bak treatment malah tidak bermanfaat sehingga tidak efektif dan efisien dalam penggunaannya, bahkan dapat mengakibatkan pembangunan kembali apabila perhitungannya diabaikan. Hal-hal semacam ini yang harus kita hindari.”
Mengenai pembangunan shrimp estate di Kabupaten Sukamara, dibahas bersama cara pengelolaan shrimp estate dan juga langkah-langkah yang harus ditempuh saat pembangunan shrimp estate yang dimulai pada bulan April. Beberapa poin yang direkomendasikan antara lain, segera membuat struktur shrimp estate sehingga pada waktu pembangunan nanti akan berdampak baik pada struktur bangunannya. Diharapkan adanya bantuan tenaga teknis dari PT. CP Prima Sidoarjo yang akan ditempatkan di lokasi ini nantinya dapat memberikan gambaran dan analisa pada pihak yang mengerjakan pembangunan, sehingga tidak menyalahi aturan dan tepat sasaran.
Menurut Darliansjah, poin penting dan strategis yang telah disepakati dari kunjungan ini adalah totalitas dukungan PT. CP Prima mulai dari persiapan, pembangunan kontruksi sampai dengan pengelolaan shrimp estate antara lain bibit udang bersertifikat, pakan produktif, pelatihan dan pendampingan tenaga teknis budidaya tambak, termasuk supervisi tata kelola tambak.
“Harapannya produksi budidaya udang vaname ini dapat kita kendalikan dan nantinya akan berdampak positif pada kemajuan shrimp estate demi kesuksesan program ini, yang merupakan program terobosan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir pantai Kalimantan Tengah. Program shrimp estate ini diharapkan mempunyai tata budidaya yang terintregasi, zero waste (nol limbah), dengan terjadinya hilirisasi perikanan budidaya serta sistem budidayanya menerapkan konsep akuakultur modern yang keberhasilannya akan menjadi trigger bagi daerah lain. Program shrimp estate ini juga melibatkan masyarakat di sekitar kawasan shrimp estate sehingga diharapkan memberikan dampak sosial ekonomi kemasyarakatan bagi peningkatan pendapatan,” tutup Darliansjah. (red)