PALANGKA RAYA. Borneodaily.co.id – Puluhan santi Pondok Pesantren Darul Amin Palangka Raya mengikuti Pelatihan Digital Content yang dilaksanakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PWNU Kalimantan Tengah, Jum’at (1/12). Ketua Lakpesdam PWNU Kalimantan Tengah, Dr (Cand) M. Roziqin, M.A.P mengatakan, pelatihan dengan tema Jurnalisme Santri yang memang sengaja diperuntukkan untuk santri ini, diharapan para santri lebih mengenal bagaimana dunia digital saat ini dan menekankan agar ruang digital itu harus diisi dengan konten yang baik.
“Santri dikenalkan bagaimana membuat konten yang baik, isi yang mengena dan memberikan kemanfaatan, tidak asal viral. Hari ini sudah masuk era “internet of think” tetapi kita harus berperan agar wajah media sosial kita harus diisi dengan hal baik, dan para santri ada potensi itu, maka kita bekali,” tandas Roziqin.
Terkait subtema “Meneguhkan Jihad Aswaja Melalui Kata” sebagai subtema dari kegiatan Jurnalisme Santri tersebut ia menjelaskan, bahwa saat ini pertarungan isme (aliran dan pemikiran) adalah pada tataran dunia maya, saling berebut mempengaruhi siapapun orang yang terhubung dengan platform dunia maya itu.
Sementara itu, santriwan dan santriwati sudah mafhum bahwa mereka dididik untuk lebih prioritas pada keilmuan agama saat proses belajar mengajar. Termasuk dalam hal ini para guru-guru mengenalkan ahlussunah waljamaah (Aswaja) kepada mereka.
“Kita tinggal mempertebal itu, memberikan pemahaman agar mampu membentengi diri sendiri. Selanjutnya, jurnalisme inilah merangsang mereka untuk mampu menulis dan menyebar Islam Aswaja yang wasathan (tengah tengah/moderat) dan tasamuh (toleran) dengan bekal ilmu agama yang didapatkannya di sekolah maupun pesantren,” tuturnya.
Roziqin melanjutkan, Lakpesdam sebagai organisasi yang ditugaskan NU untuk mengkaji dan mendidik SDM, sangat berkepentingan untuk kepahaman Aswaja dipahami dan diteruskan kepada generasi muda, lebih lebih dunia pesantren.
Kyai-kyai di PBNU pun sudah menginstruksikan agar jihad di media sosial sebagai tanggungjawab moral mengisi ruang digital agar tidak dikuasai orang yang salah dengan narasi yang salah pula.
“Kita tinggal sami’na wa atha’na, bergerak untuk tujuan itu. Ini sekaligus kegiatan kami dalam menutup akhir tahun 2021,” tutup kandidat doktor ini sembari tersenyum.
Dalam pelatihan sehari tersebut, didapuk sebagai pemateri adalah Musta’in Khaitami, S.Ag, Wakil Ketua Lakpesdam yang saat ini juga menjabat Ketua Baznas Kalteng dan Muh Iqbal, M.Hum, Dosen IAIN yang juga menjabat Kordinator Divisi Riset dan Kajian di Lakpesdam Kalteng. Diketahui, kegiatan pelatihan digital content Jurnalisme Santri ini merupakan keberlanjutan setelah dua hari sebelumnya, kegiatan serupa menyasar para mahasiswa dengan tema yang sama. Bulan depan, bakal diadakan pelatihan serupa dengan tempat berbeda dengan konsep “road to madrasah”.
Kegiatan Jurnalisme Santri di Pesantren Darul Amin ini juga kegiatan kali kedua, setelah tiga tahun lalu Lakpesdam mengadakan kegiatan “Peringatan Hari Santri” juga di PP Darul Amin ini. (red)