PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id – Pengembangan kawasan tambak udang vaname Shrimp Estate Berkah merupakan model kekuatan ekonomi biru Kalimantan Tengah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalteng H. Darliansjah saat menjadi Narasumber Program Kalteng Bicara di TVRI Kalteng, Rabu (19/6/2024).
Darliansjah menyampaikan, Shrimp Estate Berkah ini dikembangkan sebagai salah satu kekuatan ekonomi daerah Prov. Kalteng berbasis ekonomi biru, dan diharapkan sebagai salah satu pendorong peningkatan pendapatan asli daerah.
“Shrimp Estate Berkah yang terdapat di Kabupaten Sukamara merupakan terobosan inovasi Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran sebagai salah satu program strategis Pemprov Kalteng dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng, peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah, serta penyerapan tenaga kerja lokal. Terbukti dengan telah dilaksanakannya panen parsial sebanyak lima kali dan telah melampaui target,” ungkap Darliansjah.
Disebutkannya, bahwa sampai saat ini, Shrimp Estate Berkah telah melakukan panen parsial sebanyak lima kali. Panen parsial pertama dilaksanakan tanggal 9 Mei 2024 pada sembilan kolam sebanyak 4.776,26 kg atau 4,7 ton lebih, dan panen parsial kedua dilakukan tanggal 19 Mei 2024 sebanyak 4,8 ton dengan size 61-67 ekor/kg. Sedangkan panen parsial ketiga telah dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2024 di delapan buah kolam dengan total panen 4.007 Kg atau 4 (empat) ton lebih udang vaname, dan panen parsial keempat dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2024 sebanyak 4,777 kg atau 4,7 ton udang vaname. Lalu, panen parsial kelima telah dilakukan pada 11 Juni 2024 dengan produksi mencapai 4,8 ton udang vaname.
“Kita juga telah melakukan penjajakan ke beberapa perusahaan ekspor udang di ibukota untuk bekerja sama dengan Pemprov Kalteng dalam pemasaran udang vaname ini ke mancanegara, tentunya hal ini dilakukan agar produksi udang vaname Kalimantan Tengah dapat menjadi komoditas ekspor andalan nasional,” ungkap Darliansjah.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi dan inovasi di kawasan shrimp estate mendukung tata kelola budidaya udang vaname sebagai model ekonomi biru Kalteng.
“Shrimp estate merupakan model ekonomi biru Kalteng karena tata kelola budidaya udang vaname menggunakan teknologi dan inovasi agar produktifitas tinggi, adanya integrasi hulu dan hilir, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi dan inovasi telah memperhitungkan keseimbangan dampak ekonomi dan dampak ekologi,” pungkas Darliansjah.
Turut hadir pula dalam Program Kalteng Bicara ini sebagai narasumber pendukung yaitu Akademisi Universitas Palangka Raya Uras Tantulo dan Analis Pasar Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Prov. Kalteng Evelina Dian Mayasari, serta dipandu Host Abbey Pantar Kurnia. (red)