BUNTOK, BorneoDaily.co.id — Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Barito Selatan kembali ditekankan untuk tidak menggunakan Elpiji subsidi atau lebih dikenal dengan Elpiji 3 kilogram. Bahkan mereka telah disarankan untuk memakai elpiji non sobsidi seperti Elpiji 5,5 kilogram dan Elpiji 12 kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Barsel, Swita Minarsih melalui Kabid Perdagangan, Dadang Sumarna menerangkan, untuk mengatasi kelangkaan Elpiji 3 kilogram, pihaknya sudah membuat layanan penukaran tabung Elpiji 3 kilogram ke Elpiji non subsidi. Pihaknya juga rencananya akan menarik peredaran Elpiji 3 kilogram dari masyarakat untuk ditukarkan ke tabung Elpiji 5,5 kilogram.
Hal tersebut dikarenakan berdasarkan pantauan di lapangan, bahwa pengguna tabung Elpiji 3 kilogram itu kebanyakan tidak tepat sasaran. Dimana kalangan PNS dan kalangan menengah ke atas yang ikut menggunakan Elpiji subsidi tersebut. Sedangkan Elpiji 3 kilogram ini diperuntukan untuk keluarga yang kurang mampu atau untuk masyarakat miskin.
“Karena itu kami mengadakan trade in atau penukaran tabung subsidi ke non subsidi. Saat ini pun Disdagkop Barsel sudah menarik sekitar 500 tabung Elpiji 3 kilogram dari peredaran yang bekerjasama dengan salah satu agen Elpiji non subsidi,” kata Dadang Sumarna.
Ditambahkan, kalau dari segi kuota, Barsel ini tidak ada kelangkaan. Hanya saja penyalahgunaan yang memakai sehingga membuat seolah-olah langka. Dengan adanya kegiatan penukaran tabung Elpiji itu, tidak ada lagi kelangkaan Elpiji di wilayah Barsel. (Rul)