BUNTOK, Borneodaily.co.id — Masyarakat Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), mengeluhkan bau yang menyengat serta sebagian mengalami sesak nafas akibat terbakarnya batubara yang diangkut oleh salah satu tongkang yang berlabuh di dekat pemukiman warga.
Salah seorang warga Desa Kalanis yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (3/8/2022) mengatakan, asap batubara terbakar berbau meresahkan. Kasihan orang yang lanjut usia kalau sesak nafas gara-gara bau ini.
“Bahkan ada sebagian warga yang mengalami sesak napas, khususnya bagi warga yang sudah lanjut usia,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Barsel, Ir Daud Danda saat dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, bahwa benar ada batubara terbakar yang diangkut tongkang dan berlabuh di dekat pemukiman warga.
“Saya sudah intruksikan kepada UPTD saya dengan staf saya di sana untuk melihat ke lokasi. Kalau bisa itu dipindahkan segera karena meresahkan warga,” terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala UPTD Dishub Mengkatip, Jumianto saat dihubungi via telepon seluler. Dimana pihaknya sudah terjun ke lokasi dan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Ia mengatakan, asap yang mengepul akibat terbakarnya batu bara tersebut sangat mempengaruhi masyarakat. Dan posisi tongkang sedang berlabuh di hilir Desa Kalanis Murung yang memang dekat dengan pemukiman.
“Kita masih belum tau dari perusahaan mana, nanti kita akan dalami dan mengecek ini. Nanti kita akan informasikan lebih jelasnya,” kata Jumianto.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 5 tongkang pengangkut batu bara yang terbakar. Hanya saja 1 tongkang sudah padam, 3 masih terbakar, namun berlabuh jauh dari pemukiman warga. Dan 1 yang berlabuh di dekat pemukiman serta menimbulkan keresahan warga. (Rul)