PALANGKA RAYA, borneodaily.co.id –Membangun jiwa entrepreneurship merupakan jawaban untuk menghadapi era milenial. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) telah lama mendesain model pembinaanmahasiswa yang berorientasi pada tumbuh dan berkembangnya jiwa entrepreneurship.
Kewirausahaan tidak hanya dijadikan sebagai mata kuliah wajib tetapi kampus juga menghadirkan atmosfir kompetisi kewirausahan antarmahasiswa dan alumni.
Untuk mencetak para entrepreneur muda ini, salah satu Program Studi di UMPR yaitu Kehutanan mengembangkan budidaya madu kelulut.
Kelulut adalah sejenis lebah dengan ukuran lebih kecil dan tanpa sengat.Ia memiliki nama lain Trigonaatau Klanceng. “Madunya memiliki rasa manis, manis asam dan manis asam pahit. Sedikitnya, ada sekitar ratusan jenis kelulut di Indonesia,” ujar Nanang Hanafi, S.Hut., M.P.Sabtu (20/2).
Lebih lanjut pria yang juga Ketua Program Studi Kehutanan UMPR ini mengungkapkan bahwa kegiatan budidaya lebah madu di Kebun Mini Fapertahut UMPR diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa Fapertahut khususnya Kehutanan agar mereka dapat mengetahui cara budidaya lebah madu kelulut mulai dari cara pengelolaan hingga pemasaran. “Sehingga mahasiswa kita dapat memiliki jiwa kewirausahaan yang dapat mereka tularkan ketika sudah terjun ke masyarakat,” ujar Nanang.
Rektor UMPR, Dr. Sonedi, M.Pd, tentunya sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Prodi Kehutanan UMPR. “Semoga ini bisa ditularkan kepada para mahasiswa UMPRsehingga ketika lulus nanti mereka dapat mempunyai semangat entrepreneur,” ujar Dr. Sonedi M.Pd saat mengunjungi Kebun Mini Fapertahut UMPR padaSabtu (20/2).
Rektor UMPR juga mengungkapkan Budidaya Madu Kelulut ini merupakan salah satu peluangbesar di bidang kewirausahaan yang dapatdimanfaatkan oleh mahasiswa UMPR.
Dalam kunjungannya untuk melihat budidaya madu kelulut ini, Rektor UMPR didampingi oleh Kaprodi Kehutanan, NanangHanafi, S.Hut., M.P.dan Kaprodi Agrotek, Pienyani Rosawanti, S.P, M.Si beserta beberapa Dosen Fapertahut lainnya. ist