SAMPIT, borneodaily.co.id – Tiga desa di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diberikan Pelatihan Pemetaan Partisipatif, salah satu program kerja PT. Rimba Makmur Utama (RMU), yang dilaksanakan di Aula Kecamatan 15-19 Pebruari 2021.
Seperti diketahui PT RMU selaku pemrakarsa dan berinvestasi di lahan hutan gambut meliputi wilayah Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang bergerak di bidang pengelola standart karbon terverifikasi (Verified Carbon Standard/VCS) atau disebut Voluntary Carbon Standard yang terbilang sangat peduli.
Salah satu programnya, memberikan pelatihan pemetaan partisipatif dalam lingkup wilayah operasionalnya, dengan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) di wilayah sekitarnya, yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut, yakni, Desa Bantian, Serambut dan Satiruk.
Camat Pulau Hanaut, Ir H Eddy Mashami, ketika dikonfirmasi, Selasa (16/2/2021) mengatakan, beberapa desa di wilayahnya telah mendapatkan pelatihan pemetaan dari PT RMU.
“Semoga atas pengetahuan yang diberikan bermanfaat buat pengembangan desa bersangkutan,” ujarnya.
Menurut Eddy Mashami, sistem pelatihan pemetaan yang diberikan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja bagi perangkat desa, dan masyarakat lokal desa tersebut.
“Pemetaan partisipatif adalah satu metode pemetaan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan di wilayahnya, sekaligus juga menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayahnya masing-masing yang nanti bisa membedakan, mana wilayah pemukiman, pertanian atau perkebunan,” katanya.
Selain itu, kegiatan pelatihan pemetaan partisipatif ini ditujukan dan melatih tim pemetaan dari aparat desa maupun masyarakat lokal dalam menggunakan perangkat alat pemetaan yang ada di desa itu sendiri.
“Bagaimana memahami cara penggunaan alat-alat pemetaan dalam menentukan arah titik-titik koordinat, dengan melakukan survey lapangan untuk pengambilan titik-titik koordinat di wilayah desa tersebut,” imbuh Camat.
Atas pelatihan pemetaan partisipatif ini, kata camat, kami selaku pemerintahan kecamatan sangat berterimakasih kepada PT RMU yang telah mengandeng desa-desa di wilayahnya, semoga kegiatan berjalan lancar.
“Saya harapkan semua peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, mesti waktu yang diberikan hanya 4 hari, setidaknya bisa memahami cara pemetaan yang benar dan mengambil ilmu yang diberikan pemateri,” ujarnya mensupport para pesertanya.
Ditambahkan, Camat Eddy, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja PT RMU yang memperhatikan dan bersedia melaksanakan pelatihan pemetaan partisipatif ini, dimana untuk semua desa sangat dibutuhkan memiliki pemetaan yang baik dan bagus.
“Saya berharap bukan hanya tiga desa saja, melainkan ke 14 desa yang ada di kecamatan ini juga mendapatkan pelatihan yang sama. Sehingga tahun 2021 semua desa sudah memiliki peta administrasi wilayah masing-masing,” harap camat penuh bangga.
Hadir sebagai nara sumber/pemateri Riko dan Solpiani, merupakan anggota dari Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif Region Kalimantan.
Turut dalam pelatihan itu sebanyak 15 orang peserta, masing-masing dari Pemerintahan desa 1 orang, Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) 1 orang, dari pemuda Karang Taruna 1 Orang dan Masyarakat desa berjumlah 2 orang. (mar)