PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id – Vaksinasi massal bagi pelajar di kota Palangka Raya telah dimulai pada hari ini, Sabtu (17/7/2021) di SMA 1 Palangka Raya. Kegiatan perdana vaksinasi massal bagi pelajar ini diikuti oleh 150 pelajar (usia 12-18 tahun), dengan rincian 100 pelajar dari SMA 1 dan 50 pelajar dari SMP 3 dan diselenggarakan di bawah koordinasi Badan Intelijen Nasional Daerah (Binda) Kalteng bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalteng.
Sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut meninjau secara langsung ke lokasi vaksinasi, mereka antara lain Kapolda Kalteng Irjen Pol. Dedy Prasetyo, Wakapolda Kalteng Brigjen Ida Oetari Poernamasasi, Danrem 102/PJG Brigjen TNI Purwo Sudaryanto serta Kepala BIN Daerah Kalteng Brigjen TNI Sinyo didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Ahmad Syaifudi.
Kepala BIN Daerah Kalteng, Brigjen TNI Sinyo, selaku koordinator pelaksaan kegiatan ini mengatakan vaksinasi pelajar sesuai dengan arahan dan perintah Presiden Joko Widodo dimana BIN turut serta mengawal pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“ Oleh karena itu kami BINDA Kalteng didampingi Forkopimda, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan hari ini juga melaksanakanya di SMA 1 Palangka Raya. Seperti kita ketahui bersama bahwa COVID-19 sekarang mengalami peningkatan khususnya pada kalangan milenial. Dan apabila mereka terpapar, kalangan milenial ini relatif membutuhkan lebih lama waktu rawat inap. Karena itu betapa pentingnya vaksinasi terhadap pelajar,” tegasnya.
Lebih lanjut ia pun berharap kegiatan vaksinasi pelajar terus berkesinambungan dalam rangka menghadapi pandemi dan menciptakan herd immunity di kalangan generasi muda.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Ahmad Syaifudi dalam sambutannya melaporkan per 28 Juni 2021 vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah mencapai 85% Se-Kalteng.
“Gubernur menginginkan agar kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai dengan sempurna maka beliau menganjurkan orang tua dari guru, tenaga kependidikan dan peserta didik mendapat vaksinasi. Alhamdulilah orang tua guru dan orang tua peserta didik sudah divaksin. Harapan kita agar nanti pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilaksanakan sebaik-baiknyanya,” ucapnya.
Terkait rencana pembelajaran tatap muka terbatas yang sedianya dilaksanakan 12 Juli lalu, Ahmad Syaifudi di hadapan awak media mengatakan menunda rencana tersebut, dikarenakan tingkat penyebaran Covid-19 semakin naik, dikhawatirkan kesehatan dan keselamatan warga masyarakat terganggu.
“ Kita tunda sampai dua minggu ke depan, 24 Juli. Tanggal 20 kita tinjau ulang kondisi status zona wilayah jika memungkinkan kita akan laporkan pimpinan. Sekolah sudah siap. Susbtansi tatap muka terbatas adalah 50 % tatap muka dan 50 % daring. Ini penyesuaian adaptasi terus,” ungkapnya seraya menambakan kesiapan lembaga yang dipimpinnya untuk berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota, menyiapkan tempat dan mobilisasi pelajar untuk vaksin.
Pada kesempatan wawancara dengan sejumlah media, Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul pun menyampaikan bahwa dari sasaran sebanyak 2.080.000, vaksin sudah diterima oleh kurang lebih 450 ribu orang (20% dari sasaran), kalau dari total populasi maka vaksinasi baru mencapai angka 16%.
“Kita berupaya mencapai 70 persen pada 31 Oktober 2021. Hanya saja keceptaan kita tergantung dari ketersediaan vaksin juga. Kalau datangnya bertahap kita juga menyesuaiakan di lapangan,” tuturnya.
Pelaksanaan vaksinasi massal perdana bagi pelajar dilakukan oleh Tim RS TNI bagi pelajar SMA 1 dan Tim Biddokkes Polda Kalteng bagi pelajar SMP 3. (BA/red)