PALANGKA RAYA, BorneoDaily.co.id — Ratusan Guru Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat yang sudah Sertifikasi, menggelar demo di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa pagi (06/09/2022).
Sebelum tiba di Kantor Diknas, ratusan guru melakukan long march dari Rumah Betang yang berdekatan dengan Kantor Diknas Kalteng.
Dalam aksinya, para pendemo membawa sejumlah spanduk dan poster berisikan tuntutan merekan. Aksi ratusan guru ini dikawal aparat kepolisian dari Polresta Palangka Raya dan Satpol PP Pemprov Kalteng.
Saat tiba di Kantor Diknas, juru bicara melakukan orasi dan meminta Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Ahmad Saifudi untuk menemui para guru-guru yang ikut demo.
Dalam aksinya, ratusan guru menuntut Pengembalian Tunjungan Kerja Daerah yang dihapus oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Salah seorang guru, Lely Yusvita dalam orasinya meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terkhususnya Dinas Pendidikan bisa memberikan jawaban pasti terhadap nasib guru-guru yang bersertifikasi yang Tunjangan Kerja Daerahnya di tiadakan sejak januari 2022.
“Kami minta hak kami. Kami hanya ingin memperjuangkan apa yang seharusnya kami terima yaitu Tunjangan Kerja Daerah bagi kami guru-guru SLTA,” tegas Lely.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, HA Saifudi, mengatakan permasalahan ini menjadi perhatian Diknas Kalteng.
“Hari ini sekitar pukul 10 pagi pihaknya melakukan dengar pendapat dengan pihak DPRD Kalteng terkait permasalahan guru-guru. Saya mengajak kita sama-sama ke dewan. Biar semua jelas,” ujar Saifudi.
Setelah melakukan aksi di Kantor Diknas Kalteng, ratusan guru menuju Gedung DPRD Kalteng.
Demo ratusan guru ini juga dihadiri sejumlah perwakilan guru-guru dari seluruh kabupaten dan Kota Palangka Raya. (Red)